Wednesday, 26 April 2017

Euro Trip 2017 (Part 1) - Belanda


hai, akhirnya di hari yang cerah ceria ini gue berhasil mengumpulkan niat untuk menuliskan cerita perjalanan liburan ke Eropa kemaren. Inginnya sih dipending sampai gue bener-bener santai dan bisa mengolahnya menjadi bola ubi hangat tulisan yang renyah tapi daripada keburu lupa dan basi, jadi mending dipost sekarang aja ya. Enjoy!

Trip ini bermula dari kespontanan beli tiket promo Garuda Indonesia rute Jakarta - Amsterdam - Jakarta di Agustus 2016 lalu. Didorong oleh mimpi besar sedari kecil pengen megang (((megang))) menara Eiffel (ya.... emang sebesar itu peran serta Eiffel di hidup gue) dan didukung dengan adanya teman hidup dekat a.k.a maspacar yang tinggal di daratan Belanda sana, tekad pergi ke Eropa pun semakin bulat dan kuat.

kepikiran juga gimana rasanya ya sebatang kara terbang menuju sebuah titik geografis yang letaknya 12ribu kilometer dari Indonesia ... gimana kalo gue diculik? tidak! salah pesawat? noooo. gimana kalo gue ngalay? Astagaaaaaa, eh kalo ini emang tiap hari sih -_-. Ya maklum karena penerbangan ini adalah long haul flight pertama gue............ akhirnya? ya diberani-beraniin aja .. wong tiketnya udah dibeli juga ..........

Sabtu, 1 April 2017
Terbang dari Jakarta ke Singapura jam 9 malam diawali dengan turunnya hujan deras disertai petir sepanjang sore di Tangerang :( udah was-was aja dan banyak berdoa dalam hati semoga flightnya safe and smooth. Ternyata bener, karena cuaca buruk flight gue sempat delay selama 20 menit. Sekitar jam 11 malem gue sampe di Singapura dan jam 1 pagi waktu Singapura akhirnya terbanglah kita menuju destinasi yang sesungguhnya : Amsterdam. A M S T E R D A M. horraaay! btw hari itu lagi ada konser Coldplay di Singapore. ya demi memanjat sosyal menyemarakkan suasana akhirnya gue juga ikutan check-in Path dan ngepost lagu Coldplay supaya terlihat seperti sedang nonton Coldplay #oke #naon

Minggu, 2 April 2017
apa yang pertama gue lakukan sesaat setelah terbang dari Singapura? jawabannya : makan! apalah 14 jam di pesawat emang kerjaannya tidur-makan-nonton-ngobrol-repeat (lah hmm ko mirip dengan kerjaan reguler setiap hari). Anyway, maskapai asli tercinta asli dari Indonesia ini kerjaaanya ngasih makan mulu hadeuuuuh *ngetik sambil ngorek-ngorek kerak brownies* pernah suatu kali itu jam tangan gue menunjukkan jam 3 pagi (waktu Indonesia).. dalam kondisi mata 5 watt dan kesadaran gue yang terpecah ke dalam 5687 bagian, di antara kegelapan kabin dan keheningan malam tiba-tiba seorang mbak pramugari menghampiri dan bertanya "malam ibu, kami punya lasagna dan creamy fussili, ibu mau pilih yang mana?" gue pun menjawab setengah sadar "mbak, ini makan malem apa pagi?" terus kata mbaknya "ini hidangan penyegaran mbak" ((((PENYEGARAN))). mengingat pola hidup sehat dan janji no carbo loading after 7pm, ku pun menjawab mbak pramugari dengan tegas

"lasagna, please..." #OKE.

ternyata hampir 90% penumpang pesawat ini adalah bule-bule aselik yang kayanya emang orang eropa sana. untungnya gue udah siap banget sih wash-wesh-wosh ngobrol sama bule dengan 21 aksen yang berbeda (aksen terbata-bata, aksen kebingungan, dan aksen cengo) tapi takdir berkata bahwa gue harus duduk 1 row barengan dengan 2 dede mandja dari UGM yang mau lomba di Rotterdam (dalem hati bersyukur YA ALLOH HAMDALLAH ABDI GADUH RERENCANGAN URANG INDO IEU TEH). thanks to them karena kebosanan di pesawat pun bisa diselesaikan dengan ngobrol-ngobrol sama mereka... walaupun sebenernya isi obrolannya lebih mirip konsultasi karir karena mereka cerita pengen kerja di Kemenkeu.......setelah kurang lebih 14 jam terbang, akhirnya aku mendarat di Amsterdam! yehoooo

Welkom to Schiphol Amsterdam Airport

Setelah ngurus imigrasi yang antriannya mengulaaaaaaaaar super panjang kaya ngantri SPT tgl 31 Maret akhirnya gue resmi menjejak Amsterdam sekitar jam 10 pagi waktu Amsterdam (sama dengan jam 1 siang waktu Jakarta). kyaaaaa!!!! i made it! gue bisa ternyata nyampe siniiiii. tanpa basa-basi, langsung keluar dari gate imigrasi dan melaju cantique ke Arrival Hall. wooooohoooo

Travel hacks #1 : saat tiba di bagian imigrasi, kita akan dipandu untuk mengantri sesuai dengan tipe paspor kita. untuk para pendatang yang memegang paspor EU diperbolehkan untuk langsung masuk belanda menggunakan passport control yang dikendalikan secara otomatis (scan sendiri). nah untuk kita yang ga termasuk pemegang paspor EU, kita wajib mengantri untuk mendapatkan izin masuk secara manual (dicap sama petugas). jangan lupa untuk ngeluarin print out dokumen yang terkait dengan akomodasi kita misalnya bukti booking hotel (untuk visa turis) atau surat keterangan dari gementee (untuk visa visiting family/friends) selama di Belanda, termasuk print out asuransi jiwa ya.. karena 2 hal ini yang akan diperiksa saat kita mau masuk ke wilayah Schengen. jadi sebelum sampai di meja imigrasi, pastikan paspor dan dokumen-dokumen yang gue sebut tadi sudah di tangan lo sehingga tidak menghambat antrian di belakang kita.


wueee akhirnya foto disini hahahahaha

Rencana awal mau langsung jalan-jalan di Amsterdam dengan terlebih dahulu nitipin barang bawaan di loker di Amsterdam Centraal (Stasiun Besar Amsterdam) [yes, ada jasa loker/penitipan barang di Schipol dan di Amsterdam Centraal yang bisa lo pake. biayanya sekitar 10EUR/24jam/loker. you're welcome :D] ternyata harus kandas karena ternyata ga ada loker yang kosong. apalah manusia hanya bisa menyusun itinerary, Tuhan juga yang menentukan. Nah daripada rempita harus gerek-gerek koper yang ukurannya muat buat badan gueeeee akhirnya diputuskanlah untuk naro barang dulu di penginapan, sekalian istirahat rebahan bentar gitu.. habis itu balik lagi deh ke Amsterdam! Rec, ga cape abis terbang lama terus langsung jalan-jalan? anehnya, engga! mungkin karena sesemangat dan se-excited itu sih lelah dan kantuk pun jadi tak terasa.

Oke pertanyaan pertama : gimana transport selama di Belanda? mahal ga? bisa pake apa aja? tenang guys, gue akan menjawab semua pertanyaan dalam benakmu. Sistem Transportasi publik di Belanda termasuk sistem transportasi publik paling nyaman yang pernah gue coba. Ada sepeda (nomer satu, of course, their pride), kereta, tram, dan bis yang bisa dijadikan alternatif untuk berkelana. selama disana gue lebih sering banget (tiap hari sih lebih tepatnya) pake kereta karena emang sering pindah kota, bangga nih pernah nyoba kereta yang operasinya pake tenaga angin (fyi semua kereta di Belanda bergerak dengan menggunakan tenaga angin. kewl banget ga sih. Selengkapnya bisa baca disini). Untuk naik kereta dan alat transport lain, kita bisa beli tiket ketengan (single trip) atau kaya gue, pake OV-chipkaart, sebuah kartu yang fungsinya mirip-mirip e-money/e-pass di Indonesia. Beli dimana? untuk single trip tickets bisa kalian beli di mesin-mesin tiket warna kuning yang terhampar di setiap stasiun sementara untuk OV-chipkaart bisa dibeli di Information Booth NS (operator kereta di belanda). Kalo kemaren sih gue dipinjemin OV-chipkaart punya  Arti (halo Arti, makasih banyak yaaaaaa pinjemannya!) :D.

 Mesin NS ticket untuk transaksi tiket ketengan maupun isi ulang saldo OV Chipkaart

Sedikit berbeda dengan e-money versi Indonesia yang bisa pindah tangan sesuka hati, penggunaan OV-chipkaart lebih personal dengan menampilkan identitas si pemilik kartu, jadi mirip KTP gitu. oke. oke. oke. Pengakuan dosa pertama: sebenernya OV ini gaboleh dipindahtangankan hahahaha. kadang-kadang ada petugas patroli dari NS yang ngecek kebenaran pemegang OV gitu, dicocokin antara nama yang tertera di OV dengan nama yang tertera di kartu identitas (dalam case gue, paspor). Nah kalo identitas di kartu OV dan di paspor beda, itu bisa dianggap memalsukan/mencuri dokumen jadi ya siap-siap aja dilempar ke luar kereta. ga deng! worse than that, kalian bakal kena ancaman denda. gue sempet hampir sekali kena razia pas naik bis karena pake OV yang bukan milik sendiri namun gue berhasil kabur tepat pas petugas razia baru naik bis!!! hahaha -___- haduh plis guys ini jangan ditiru ya, tidak baik untuk kesehatan =______=

Travel hacks #2 : bepergian di Belanda tergolong boros karena ongkos 1 trip bisa sangat mahal sekali looh (contoh single trip Schipol - Amsterdam Centraal aja 5,2EUR, belom perjalanan pulangnya, belum lagi kalo pengen mampir ke tempat lain.. hmmm bisa-bisa bangkrut dalam 2 hari nih gue). Nah, belajar dari maspacar yang sudah menjadi warga kampung sini, lo bisa pake fasilitas NS Group Return Ticket. Tiket ini seperti one-day pass untuk naik NS kemanapun dan berlaku sejak jam 9 pagi setiap harinya (jadi kalo perlu berangkat pake kereta sebelum jam 9, gabisa pake ini yaa). Harganya 7 EUR aja untuk perjalanan keeemanapun dalam 1 hari itu. mau bolak balik utrech-amsterdam central 7834239 kalipun tetep 7EUR. murah banget kan! tapi syaratnya, pemesanan tiket harus untuk 10 orang sekaligus dan para pengguna harus berangkat dan menuju stasiun yang sama. Gimana cara nyari orang buat barengannya? kalian bisa cari group FB dengan keyword "NS Group-tickets" dan join sama grup yang sesuai sama hari dan perjalanan lo. setelah bilang butuh berapa tiket dan bayar, tiket akan dikirim via email. nah tapi ada minesnya nih, 1. tiket ini harus diprint UPDATE PER 26/04 ternyata group ticket ini gausah di print lagi, sekarang bisa dibuka via apps seperti Wallet kalo di iphone atau passbook di Android (credit info: maspac); 2. koordinator grup tiket biasanya memanfaatkan sistem "talangan" untuk bayarin tiket kita, jadi dia beli buat 10 orang terus kita tinggal transfer ke rekening dia. nah perkara transfer2 ini inih ... kalo dari rekening luar Belanda kayanya bakal agak tricky, tapi dicoba aja ya semoga bisa!

Sesampainya di Amsterdam Centraal dan keluar stasiun, sinar matahari langsung nyorot muka tapi angin dingin mbrebes ke pipi. I super duper deeply in love with spring!!! tujuan siang ini adalah cari tempat makan siang di sekitaran Centrum, tapi sebelumnya gue memilih untuk muter-muter di sekitar Damrak. namanya juga alun-alun kota kali ya, suasana disini ramaaai tapi ga sampe bikin sumpek. suasana yang hangat dan cerah membuat orang-orang memilih untuk keluar rumah dan berada di jalanan. Anyway i feel so uber lucky for having couple of sunny days in Holland mengingat cuaca di Belanda 11 12 dengan mood ABG labil. Saat sunny days muncul di Belanda, otomatis semua orang memanfaatkan kesempatan ini untuk berjemur dan menyerap sebanyak-banyaknya matahari selagi bisa *brb wearing shades. Walaupun cerah, angin di Belanda ternyata engga sehangat sambutan mataharinya karena cuaca hari-hari disana berkisar di 9-14°C.. jadi tetep pakai jaket, celana panjang, dan sepatu tertutup

suasana di kota santri depan Amsterdam Centraal

orang-orang yang lagi jajaso alias jalan-jalan sore di sekitar Damrak

Suasana pusat kota seperti di Amsterdam ini sebenernya belum pernah gue temukan di Indonesia. Ya dimana juga sih kita bisa nemu pemandangan orang-orang ngopi-ngopi di teras kafe sambil ngeliatin para pesepeda lalu lalang dengan bebasnya? Alhasil jalan-jalan menyusur kanal dan ngopi di Starbucks aja udah sangat menyenangkan buat gueeee di siang itu. Di pusat Amsterdam ini kita bisa berkunjung ke spot-spot menarik selain kanal-kanal dan pusat perbelanjaan.

 which one do ya favoh'? lolz

Jangan lupa untuk coba naik canal cruise dan dateng ke kafe-kafe sekitar yang menyuguhkan pilihan kopi dan roti-rotian sedap (roti belanda lebih enak daripada di Indonesia! toloooong!), kalo gamau hmm kalian bisa berkunjung ke toko oleh-oleh yang menjual berbagai suvenir menarik seperti fridge magnets, postcards, and cannabis candies (weed is legal here!), atau bahkan dateng ke Red Light District dan Sexmuseum Amsterdam (ini awalnya mau gue link ke website resminya si sexmuseum, eh kena internet positif wakakaka) :p you choose

Amsterdam canal cruise 

Very Beautiful Amsterdam Canals

setelah muter-muter Damrak, tibalah saat perut harus diisi. hmmmm makan apa yaaaa? sama seperti banyak gosip yang beredar, kebanyakan makanan yang disuguhkan di eropa adalah roti, roti, dan roti. berhubung perut masih jetlag dan lidah masih belum siap untuk dijejali makanan bercitarasa non asia, akhirnya preferensi makan siang hari ini menuju-menuju chinese food laaa. bak pucuk dicita ulam pun tiba, ke-ngidam makanan asia-an ini berlabuh setelah gue menemukan sebuah restoran chinese bernama Wok Inn. Wok Inn ini ternyata malah menjadi restoran yang paling sering gue jadikan comfort zone karena disinilah lidah yang rindu citarasa keIndonesiaan alias kemecinmecinan dapat dimanjakan. Lokasinya tepat di depan toko Doner Kebab dan Sex Shop (ini plang yang paling keliatan dari ujung jalan hahaha)

Plis jangan salfok ya hahaha. Wok Inn terletak di depan plang Sex Shop ini

Daftar harga makanan di Wok Inn. 100% Halal!

Chinese noodle with hongkong sauce

Atau bisa juga ke Doner Kebab di sebrang Wok Inn ini

Banyak banget pilihan makanan yang bisa kita coba di sekitar Amsterdam Centrum ini, dari yang european dishes asli sampai makanan dari negara-negara lain termasuk makanan Indonesia (tapi mahal -_-), dari yang ringan seperti frites (fries) sampai dengan multi courses dinner, semuanya kembali ke preferensi perut dan yang terpenting: dompet. heheheheheeheh.
 Mannekenpis. Konon katanya kentang goreng nomer 1 di Belanda

 Nyoba nyoba Mannekenpis special sauce

Berhubung saat spring waktu siang lebih panjang dari malam, matahari baru mulai tenggelam sekitar jam 8 malem. jadi jangan merasa aneh kalo jam 7 malem matahari masih cerah ceria aja nangkring di langit. Hari ini agendanya emang ga terlalu padat karena dari awal emang udah komit bakal slow travel supaya bisa diem lama di satu tempat dan meresapi nilai-nilai yang ada #halah. Baru 1 hari di Belanda aja gue udah banyak dibuat kagum sama kebiasaan orang orang disini yang:
1. Ramah banget : ga ngerti lagi, orang belanda ini selalu nyapa (nyapa ya, bukan senyum doang) saat papasan padahal ga pernah kenal sebelumnya. kaya kalo di lift gedung, di supermarket/toko, di pesawat kalo duduknya sebelahan, pokonya dimana-mana mereka selalu say 'hi'. suatu kali gue pernah kaget karena naik bis yang drivernya menyapa satu-per-satu semua penumpang (disapa saat kita masuk pintu bis). pokonya ramaaah bangeet
2. Rajin baca : kebiasaan ini gue sering liat saat naik kereta. ketika banyak orang lebih suka ngobrol saat commuting, orang-orang yang naik NS lebih sering diam dan menatap buku atau layar kindle-nya (i repeat : layar kindle, bukan handphone). jangan heran kalo orang-orang tua disini masih pada bagus ingatannya
3. Suka naik sepeda : walaupun sering ketemu orang tua di Belanda, gue sempet heran karena mereka masih sangat sehat banget. salah satunya mungkin karena ini! hidup sehat karena moda transportasi utama disini adalah sepeda, selain sehat, alat trasport ini juga ga menghasilkan polusi.. makanya udara disini bersiiiiiih bangeeeeet.

Oke, kayanya segitu dulu aja part 1 ini. besok gue lanjutin dengan petualangan yang lebih menarik (ow yeaaaaa??? hahaha). Stay tune di series #reacaeurotrip2017!

Travel hack #3
Apps based information service yang bisa dipake untuk membantu selama melakukan perjalanan di Belanda:
1. Weather Forecast (please ALWAYS consider to check today's weather forecast and make sure you see its details karena cuaca di Belanda sungguh abseurd. jam 7 pagi dia berawan, jam 10 mendung, jam 4 cerah ceria, jam 6 malem dia bisa tiba tiba bersalju -__- ini sangat penting karena ini yang akan menentukan outfit apa yang cocok untuk menghadapi cuaca hari itu
2. NS Reisplanner, sebuah aplikasi handphone yang dapat menampilkan jadwal kereta terupdatez. Penting nih supaya ga perlu kelamaan nunggu di stasiun atau ngejar-ngejar kereta  
3. Wallet/Passbook; mobile-based application yang fungsinya untuk menyimpan softcopy QR code tiket-tiket seperti tiket kereta dan tiket pesawat.
Euro Trip Series lainnya

6 comments:

  1. Aaaah seger banget tulisan reaca, fun kayak orangnya :) nggak sabar mau baca next posts

    ReplyDelete
    Replies
    1. hi Erlin, makasih udah mampiiir hihihi. aku juga seneng baca blog kamu, rapii. kalo blogku berantakan hahaha. ditunggu juga next posts di ceritadimulai :D

      Delete
  2. Kereennn... kocak... duh gw pengen nulis travel blog lagi.. tapi gak istiqomah sih yang tahun lalu dan 4 tahun lalu aja masih belom turub hiks :|

    ReplyDelete
    Replies
    1. ini sebenernya cagur blog sih hib bukan travel blog wkwkw. ayo nulis lagiiiii, yang diangkat yang baru-baru aja hib soalnya emang males sih nulis kejadian yg udah lewat lama. belom lagi kalo udah lupa-lupa haha

      Delete
  3. KaK Reaca Raksa.. VISA SCHENGEN nya saya ok.. Horeee..

    Kalau mau beli tiket pesawat sendiri via online seperti Trav*l*ka, skysc**r, Nus*trip..aman gak sih? Boleh gak sih?

    Apa beli di travel agent? (Tapi harganya lebih mahal..hiks)

    Mohon masukannya kak..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah selamat ya kak :) untuk tiket bisa kok beli di selain travel agent atau kalau mau berburu promo bisa dateng ke travel fair supaya bisa dapet harga lebih miring kak

      Delete