Membuat Visa Schengen Belanda lewat VFS

Hello from Lisse, Netherlands :)

Ngurusin visa Schengen sebenernya cukup membuat gue ketar ketir karena setelah observasi ke berbagai situs & blog pribadi, bertanya pada rumput yang bergoyang, merenung di tepian pantai kuta, dan mewawancara temen-temen yang udah pernah kesana ... ternyata banyak juga yang harus diurusin, belum lagi masih ada pula kemungkinan visa ditolak -_- tidak lupa dilema saat ngelengkapin satu per satu dokumen karena banyak survey berarti banyak baca syarat-syarat dokumen yang harus dilengkapi dalam berbagai versi. yang satu bilang harus pake bahasa Inggris, yang satu bilang pake bahasa Indonesia pun oke. yang satu bilang enakan pake travel agent, yang satu bilang lebih enak ngurus sendiri. namun setelah perlahan-lahan gue baca aturan mainnya  eh ternyata ngurus visa Schengen itu mudah! ;-) Oya, sejak 1 Juli 2016 administrasi pengurusan visa Belanda diserahkan ke VFS Global yang terletak di Jakarta, Surabaya, dan Bali. Nah yang mau gue ceritain adalah administrasi pengurusan Tourist Visa lewat VFS Global cabang Jakarta yang berada di Kuningan City Mall.

Apa aja sih yang harus dipersiapkan untuk ngurus Schengen visa Belanda? Let's have a look!


1. Memilih Kedutaan Negara Mana yang Harus Dituju

Berhubung visa Schengen berlaku untuk keluar-masuk 26 negara di kontinen Eropa, hal pertama yang harus kita lakukan adalah memilih kedutaan manakah yang harus kita tuju. jawabannya? gampang aja: di negara tempat mendarat pertama kali saat datang ke wilayah Schengen atau di negara dimana kita akan stay paling lama. untuk case gue, kedutaan yang gue tuju adalah Belanda karena selain pesawat gue mendarat di Belanda, gue juga akan menghabiskan 2/3 waktu liburan gue ini di Belanda. jadi sudah pasti, kedutaan yang gue tuju adalah Kedutaan Belanda.

2. Enakan pake Travel Agent atau Ngurus Sendiri ya?

Sama seperti orang-orang awam lainnya, gue sempet kepikiran untuk menyerahkan segala urusan visa ke travel agent aja. oleh karena itu, gue datengin beberapa travel agent untuk nanya-nanya tentang syarat, biaya, dan layanan apa yang gue dapet kalo pake service mereka. secara umum sih offering setiap travel agent relatif sama yaitu pengurusan visa yang mewajibkan kita melengkapi SENDIRI dokumen yang diminta, membuatkan perjanjian di VFS, menemani (asistensi) pemohon saat hari H proses di VFS, dan mengambil paspor ketika visa dinyatakan selesai dibuat. mulanya gue pikir gue cukup bayar dan nyerahin dokumen-dokumen dasar aja, gausah dateng ke Jakarta, dan tau jadi aja. tapi ternyata pengurusan visa via agent ini tetap mewajibkan kita melengkapi semua dokumen sendiri, menyerahkan ke agent, dan yang paling penting : kita tetep harus dateng ke VFSnya (karena ada pengambilan data biometrik). karena merasa fungsi agent ini tidak signifikan, gue membulatkan tekad untuk ngurus semua hal sendiri. sebagai perbandingan, biaya pembuatan visa di beberapa agen berkisar antara 1,4 juta - 1,7 juta rupiah sedangkan kalau ngurus sendiri biaya yang perlu dikeluarkan hanya 1,2 juta rupiah saja.

3. Membuat Janji di VFS Visa Online
Permohonan pembuatan visa sudah dapat dilakukan 3 bulan sebelum hari keberangkatan. kalo gue kemaren bikinnya sekitar 1,5 bulan sebelum keberangkatan.. niatnya sih supaya punya spare time kalau tiba-tiba ada tambahan dokumen/kesalahan dokumen yang membuat waktu penyelesaian permohonan bisa lebih panjang daripada yang udah direncanain. Pembuatan janji dilakukan melalui mekanisme online lewat link ini. Beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika membuat janji adalah

• Menentukan jenis visa yang mau kita buat, apakah visa turis, bisnis, visiting friends/family, airport transit, dll. Jenis visa ini akan menentukan dokumen-dokumen apa saja yang harus kita bawa nanti
• Menentukan tanggal appointment, perlu diperhatikan bahwa permohonan dalam rangka keberangkatan pada saat holiday season seperti awal dan akhir tahun atau saat musim panas pasti akan lebih banyak peminatnya. buat yang akan berangkat di waktu-waktu tersebut disarankan untuk mengajukan permohonan pembuatan visa se-early mungkin untuk menghindari kehabisan slot appointment.

 contoh Appointment Letter yang harus dicetak dan dibawa saat kedatangan ke VFS

Setelah membuat janji, akan ada email konfirmasi yang dikirimkan dan yang harus lo lakukan setelah itu adalah melakukan pengecekan jadwal yang tertera di email (pastikan sudah sesuai dengan rencana lo) dan mencetak appointment letter yang sudah attached di email. Appointment letter tersebut harus ditunjukkan pas kita dateng ke VFS nanti.

4. Melengkapi Semua Dokumen yang Disyaratkan

Untuk permohonan Visa Turis, sesuai dengan yang tercantum di website resmi VFS, di bagian ini gue akan bahas semua hal tentang dokumen permohonan disertai dengan penjelasannya. 

list of required documents:

a. Schengen Visa Application Form yang sudah diisi lengkap dan ditandatangani

Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 set (3 lembar) 

Schengen Visa Application Form bisa didownload melalui link ini. Form tersebut dapat diisi dengan mengisi terlebih dahulu PDF-nya melalui sistem komputer atau mencetaknya kemudian mengisi dengan tulis tangan.

Tampilan Halaman Pertama Schengen Visa Application Form

berhubung saat pengisian kemaren ada beberapa terms dan kolom yang menimbulkan ambiguitas serta membingungkan khalayak ramai, mari kita kupas tuntas satu per satu isian kolom form ini. (Sumber : blognya mas Ariev dan pengalaman pribadi)

1. Surname (Family Name): Isi dengan 1 kata nama belakangmu. Contoh, kalau kamu bernama REACA RAKSA PORTMAN, maka isi kolom ini dengan "PORTMAN"
2. Surname at Birth (Former Family Name): Sama dengan nomor 1, kecuali jika kamu pernah dilahirkan dengan nama yang berbeda
3. First Name(s) (Given Name(s)) (x): Isi dengan nama depan. Contoh, kalau kamu bernama REACA RAKSA PORTMAN, maka isi kolom ini dengan "REACA RAKSA"
4. Date of Birth (day-month-year): isi dengan tanggal lahir, misal 18/09/1992
5. Place of Birth: Isi dengan nama kota tempat kelahiran kamu
6. Country of Birth: Isi dengan nama negara di mana kamu dilahirkan.
7. Current Nationality: Isi dengan "INDONESIA"
8. Sex: Pilih sesuai jenis kelamin kamu, bukan tetanggamu
9. Marital Status: Isi sesuai dengan status perkawinan kamu
10. In The Case of Minors : Isi apabila bepergian dengan anak kecil. Karena engga pergi sama anak kecil (anaknya siapa juga kan????) kolom ini gue kosongin
11. National Identity Number, where applicable: Isi dengan Nomor KTP
12. Type of Travel Document: Pilih jenis paspor yang kamu gunakan sekarang
13. Number of Travel Document: Isi dengan nomor paspor, jangan sampai salah isi
14. Date of Issue: Tanggal penerbitan paspor. Misal 05/01/2014
15. Valid Until: Batas masa berlaku paspor
16. Issued By: Diisi dengan nama Kantor Imigrasi yang menerbitkan paspor kamu, misal : JAKARTA PUSAT
17. Applicant’s Home Address and e-mail address: Isi dengan alamat rumah dan alamat email
18. Residence in A Country Other than The Country of Current Nationality? Pilih No apabila kamu adalah orang Indonesia yang tinggal di Indonesia, dan Yes apabila kamu orang berkewarganegaraan asing yang tinggal di Indonesia.
19. Current Occupation: Isi dengan pekerjaanmu sekarang. Misal : "Awesome Earthling". nga deng, misal: "Public Accountant".
20. Employer and Employer’s Address and Telephone Number: Isi dengan nama, alamat, dan nomor telepon kantor
21. Main Purposes(s) of The Journey: Karena kemaren tujuan gue adalah liburan, maka pilih "Tourist". Selain itu silahkan menyesuaikan
22. Member State(s) of Destination: Isi dengan nama negara yang kamu tuju. Gue nulis "THE NETHERLANDS"
23. Member State of First Entry: sama dengan nomor 22
24. Number of Entries Requested: Pilih jenis entry yang kamu butuhkan. Gue pilih Multiple supaya bisa keluar masuk berkali-kali ke wilayah Schengen selama visa masih berlaku
25. Duration of The Intended Stay or Transit: Isi dengan jumlah hari kamu berada di wilayah Schengen Countries. Tidak termasuk jumlah hari saat di perjalanan ya. Jadi kalo bepergian 14 hari dengan 2 hari dihabiskan untuk perjalanan menuju dan meninggalkan Schengen, maka kolom ini diisi dengan "12". Ngerti lah ya
26. Schengen Visas Issued during The Past Three Years? Apakah pernah diterbitkan visa atas nama kamu dalam 3 tahun terakhir? Gue pilih "No"
27. Fingerprints Collected Previously for The Purpose of Applying for A Schengen Visa? Apakah sebelumnya pernah melakukan perekaman fingerprint untuk tujuan pembuatan Visa Schengen? No, baby.
28. Entry Permit for The Final Country of Destination: Isi jika negara tujuan terakhir perjalanan kamu memerlukan visa lagi untuk masuk.
29. Intended Date of Arrival in The Schengen Area: Isi dengan tanggal kedatangan di Schengen area, bukan tanggal keberangkatan kamu dari negara asal ya (kecuali memang terjadi di hari yang sama)
30. Intended Date of Departure from The Schengen Area: Isi dengan tanggal kepulangan dari Schengen area
31. Surname and First Name of The Inviting Person(s) in The Member State(s). If Not Applicable, Name of Hotel(s) or Temporary Accommodation(s) in The Member State(s): Isi dengan nama orang yang mengundangmu untuk datang berkunjung, atau jika tanpa invitation, isi dengan nama hotel/akomodasi yang kamu gunakan selama di Belanda. Isikan alamat dan alamat email dari pihak pengundang/hotel di kolom Address and e-mail address of inviting person(s)/hotel(s)/temporary accomodation(s) dan isikan nomor telepon dan telefac di kolom telephone and telefax
32. Surname, First Name, Address, Telephone, Telefax, and E-mail Address of Contact Person in Company/Organisation: Kosongkan bila kamu tidak memiliki pihak pengundang
33. Cost of Travelling and Living during The Applicant’s Stay is Covered: Pilih sesuai dengan siapa yang menanggung biaya perjalanan selama di Schengen. Sendiri atau ada sponsor dan dalam bentuk apa.
34. Personal Data of The Family Member Who is An EU, EEA or CH Citizen: Isi jika ada anggota keluarga yang merupakan warga negara EU, EEA, atau CH
35. Family Relationship with An EU, EEA or CH Citizen: Kosongkan jika nomor 34 kosong
36. Place and Date: Place: JAKARTA, Date: gue isi dengan tanggal appointment yang gue pilih
37. Signature: Tanda tangan basyah
38. Di lembar ketiga ada kolom Place and Date dan Signature, diisi sesuai nomor 36 dan 37

banyak ya? iye emang :D ini masih 10 % dari kelengkapan loh padahal! Setelah diisi, formulir dicetak di kertas HVS (kemaren gue pake A4 dan ga ada masalah) dan ditandatangani oleh pemohon.

b. Paspor

Syarat ini mencakup seluruh dokumen yang berhubungan dengan paspor yang lo pegang. Banyak dokumen yang disyaratkan :

• 1 buku Paspor Asli dengan masa berlaku minimal 8 bulan, memiliki minimal 2 halaman kosong
• 1 lembar Fotocopy Paspor bagian depan (bagian identitas pemegang paspor, yang ada fotonya ituloh)
• 1 lembar Fotocopy Paspor bagian belakang (yang mencantumkan tanda tangan pemegang paspor)
• 1 set Fotocopy Paspor lama yang sudah full (jika ada)

c. Fotocopy KTP Asli (bahasa Indonesia), KTP yang sudah ditranslate ke Bahasa Inggris, dan Kartu Keluarga yang sudah ditranslate ke Bahasa Inggris

Banyak dokumen yang disyaratkan : masing-masing 1 lembar

Nah, jujur disini gue sempet kecele karena dari awal gue taunya semua dokumen yang dipersyaratkan harus ditranslate ke Bahasa Inggris, alhasil gue sama sekali ga bawa copy KTP yang berbahasa Indonesia. Eh ternyata di hari H, mas-mas VFS minta copy KTP ... untungnya di deket konter tuh ada tempat fotocopy  jadi ga perlu ribet-ribet nyari tempat fotocopy di luar mal *usap keringet*

Contoh Format KTP dalam Bahasa Inggris

 Contoh Format Kartu Keluarga dalam Bahasa Inggris

Pertanyaan yang sangat sering dilontarkan perkara dokumen bahasa Inggris:
"Apakah  semua dokumen yang dipersyaratkan memang harus ditranslate ke bahasa Inggris/Belanda?" Jawabannya IYA. YES. OUI. dan semua dokumen harus ditranslate ke Bahasa Inggris/Bahasa Belanda. Hal ini gue pastikan setelah bertanya langsung ke pihak VFS.

"Translate sendiri atau harus dengan penerjemah tersumpah?"
Sampai sekarang pihak kedutaan masih menerima dokumen yang ditranslate sendiri. Gue termasuk golongan yang memilih untuk translate sendiri karena dokumen yang perlu gue translate cuma KTP dan Kartu Keluarga. Iseng-iseng googling, ternyata di internet banyak tuh contoh dan format translate untuk kedua dokumen tersebut jadi ya tinggal ngikutin aja. Lumayan banget dibandingkan kalo harus ngeluarin uang untuk sewa jasa translator yang bisa sampai 150k per lembar dokumen.

"Ini diketik sendiri dan diprint gitu aja? ada requirement tertentu ga?"
Jawabannya Iya dan Engga. Iya diketik sendiri dan diprint gitu aja. Engga ada requirement tertentu tentang formatnya, yang jelas sesuaikan sama bentuk versi aslinya aja. Kalo kemaren gue ngetik sendiri dan ngeprint pake kertas A4 tanpa dilegalisir/ditandatangan.

d. Pas foto terbaru berwarna ukuran 3,5 cm x 4,5 cm dengan background putih, 80% wajah
Banyak dokumen yang disyaratkan : 2 lembar

Untuk lebih jelasnya, bisa klik link ini. Kalo bingung tinggal pergi ke studio foto besar (misal Jon*s Photo) dan bilang mau foto buat Visa Belanda. mereka udah ngerti ko, kita tinggal terima jadi aja.. atau kalo engga, di VFS pun nyediain jasa foto visa dengan biaya Rp 50.000.. tapi antriannya ga ketebak. jadi menurut gue sih, masalah pas foto kan bisa dari jauh-jauh hari ya.. jangan dadakan baru foto pas di VFS lah kalo bisa

e. Surat Sponsor dari Perusahaan (In English)
Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 lembar 

 Contoh Surat Keterangan Bekerja dalam Bahasa Inggris

Surat keterangan bekerja ini menurut gue adalah instrumen paling sakti dari semua dokumen yang diminta. Berhubung Eropa sangat strict masalah imigran, mereka sangat perhatian dengan asal-usul orang yang masuk wilayahnya. Bukan berarti yang belum bekerja engga bisa masuk Schengen area ya, tapi pemerintah sana memang menaruh perhatian lebih terhadap orang-orang yang masuk areanya tetapi tidak punya kerjaan karena dikhawatirkan orang-orang ini tidak dapat kembali ke negara asal, mencari kerja di Eropa, dan malah nambah beban pikiran pemerintah sana karena menambah jumlah masalah imigran. Nah surat keterangan bekerja yang terbit dari kantor kita lah yang menjadi senjata pamungkas untuk menghempas keraguan ini karena surat ini adalah jaminan untuk pemerintah mereka bahwa kita akan kembali ke Indonesia dan tidak akan ngegembel luntang lantung ga jelas di negara mereka. Jadi menurut gue, buat lo yang kerja, surat ini sangatlah ber-gu-na!

f. Print Out Tiket Pesawat
Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 set
Lampirkan print out tiket pesawat/booking confirmation pesawat dengan tanggal, tujuan, dan nama penumpang sesuai dengan yang direncanakan.

g. Print Out Bukti Booking/Konfirmasi Hotel/Airbnb
Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 set
Masih berhubungan dengan poin e tentang parnonya pemerintah sana dengan imigran, kita diwajibkan untuk mencetak semua bukti booking penginapan yang sudah dikonfirmasi (belum dibayar pun tidak apa-apa) untuk memastikan bahwa kita menetap di suatu tempat. beberapa blog yang gue baca mengatakan bahwa kita harus punya penginapan di setiap malam, jadi penggunaan sleeper bus/overnight train yang melibatkan perjalanan tengah malam biasanya mengundang pertanyaan dari pihak kedutaan karena posisi kita dianggap tidak terdeteksi alias luntang-lantung. makanya untuk bukti booking hotel ini usahakan lengkap ya dari tanggal satu ke tanggal lainnya. Misalnya tanggal 3-5 nginep di Ibis Amsterdam, tanggal 5-8 nginep di Four Season Paris, tanggal 8-11 nginep di Sofitel Berlin, dst. Jadi nyambung gitu antara satu sama lain, jangan sampai ada tanggal yang bolong. Contoh tanggal bolong: tanggal 3-5 nginep di Ibis Amsterdam, tanggal 6-10 di Ibis Madrid. Nah tanggal 5-6 nya kan ga ada tuh, pasti itu bakal ditanyain dan potensial menimbulkan pertanyaan dari pihak kedutaan... Tapi kalo lo bisa meyakinkan mereka, ya monggo dicoba..

 Contoh Booking Hotel

Untuk book hotel, site yang keandalannya sudah tiada tanding tiada banding adalah Booking.com. Selain pilihannya banyak, kita juga bisa pilih berbagai hotel yang memungkinkan kita untuk melakukan free cancellation dan pay later sebagai antisipasi takut-takut visa kita ditolak. Kalo kemaren sih gue combine antara book pake booking.com dan pake airbnb. sebenernya book akomodasi di airbnb untuk kepentingan pembuatan visa tergolong nekat sih secara gitu airbnb tuh rata-rata strict soal cancellation dan selalu ada biaya yang ditarik kalo kita gagal menggunakan properti itu. Tapi entah kenapa waktu itu gue optimis visa bakal granted .... jadi yaudah deh, i used it anyway

h. Travel Insurance (Minimal Pertanggungan min. €30.000 atau US$50.000)
Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 set (Ikhtisar Polis, bukti pembelian)
Untuk travel insurance sih gue ga ambil pusing dan milih langsung pilih pake AXA Smart Traveller. Sebenernya dibandingkan dengan merek insurance lain seperti ACA atau AIG, AXA ini harganya lebih mahal. Tapi enaknya adalah kita bisa beli secara online dan bayarnya tinggal pake bank transfer atau CC. ga sampe sejam, Ikhtisar Polis gue udah diterima lewat email dan bisa diprint kapanpun gue butuh. untuk kamu-kamu yang masih bingung nyari travel insurance, beberapa hal yang perlu diperhatikan saat kita beli asuransi adalah 1) Nilai pertanggungan minimal, 2) Jenis Perjalanan yang kita laksanakan, dan 3) Kejadian-kejadian apa yang dicovera oleh asuransinya. Menurut gue sih instrumen dari AXA ini udah sesuai dengan requirement kedutaan dan needs gue, jadi ya gue beli itu aja.

Updated (16/10) Btw, kalau mau beli AXA SmartTraveller bisa pake kode promo untuk diskon 10%.. Masukin aja kode S04R083G (Tinggal copas aja, harus pake huruf besar, dan itu angka nol ya, bukan huruf o). Thanks berat untuk mbak Ovadya yang udah mau sharing info berharga ini :D

i. Bukti Keuangan (Rekening Koran) minimal 3 bulan terakhir 
Banyak dokumen yang disyaratkan : 1 set rekening koran dalam 3 bulan terakhir
Banyak banget orang-orang yang bilang bahwa untuk bepergian ke Eropa (for visa purpose), kita harus punya tabungan minimal 50 juta rupiah yang mengendap di rekening selama kurang lebih 3-6 bulan ke belakang. Bahkan ada seorang mbak di travel agent bilang kalo kita mau ke eropa ya minimal harus punya uang mengendap sekitar 70 jutaan. Gilakkk, uang darimana tuh segitu???  Berbekal bete gara-gara mbak travel 70 juta, akhirnya gue curhat ke temen gue yang tahun lalu ke Eropa dan tahukah kalian, ternyata waktu pengajuan visa, dia cuma naro beberapa belas juta di rekeningnya dan visanya granted. Tuh kan! Dari pihak kedutaan sendiri pun ga pernah menyatakan nominal pasti yang berapa sih tabungan yang harus kita punya. Jadi dengan uang 10, 50, 70 juta atau bahkan 1 triliun pun sebenernya ga menjamin visa lo bakal dikabulkan. Akhirnya kemarin gue nekat aja ngasih rekening koran dengan saldo akhir yang ga sampe 50 juta. Menurut gue sih yang terpenting dari bukti keuangan adalah kepastian bahwa lo punya cashflow yang baik. Rekening dengan mutasi yang ekstrim biasanya menimbulkan kecurigaan orang kedutaan. Kalau lo berniat untuk 'menggendutkan' rekening lewat transfer-transfer, cobalah dikurasi supaya flownya stabil dalam beberapa bulan. Jangan tiba-tiba/sekonyong-konyong/ujug-ujug dari saldo 500ribu meledak jadi 35 juta hanya dalam beberapa hari saja. Uangnya dari langit y mz???

j. Surat Referensi dari Bank (In English)
Untuk bikin surat referensi bank, kita harus dateng ke banknya. Pengalaman gue kemaren di bank mandiri sih proses pembuatan referensi ini selesai dalam waktu  1 jam dan bisa ditungguin. kita akan mengisi formulir dengan detail perjalanan berupa kedutaan tujuan, jenis perjalanan, dan lainnya. Surat ini akan dibuat dalam bahasa Inggris dan setiap pembuatannya dikenakan biaya sebesar 100k rupiah

k. Travel Itinerary 
Travel Itinerary yang dibutuhkan disini tentu saja tidak banyak berbeda dengan travel itinerary pada umumnya. Poin paling penting dari sebuah itinerary tentu saja menginformasikan dimana kita menginap dan jenis transportasi apa yang kita gunakan sejak saat kita berangkat dari Indonesia, selama di Schengen Area,  sampai dengan kembali ke Indonesia lagi. Berhubung travel itinerary masih gue rahasiakan (:p) kalian bisa googling sendiri ya contoh-contoh travel itinerary yang ada. sama kok kaya gituu..

5. Biaya Pembuatan Visa
Biaya pembuatan visa adalah €60 atau sekitar Rp 850k. Biaya ini belum termasuk service fee VFS senilai 350 ribu, jadi total biaya yang harus kita keluarin adalah sebesar Rp 1,2 juta rupiah dan dibayarkan CASH di loket pembayaran di VFS.

6. Proses Pembuatan Visa saat Hari H
Nah, inilah saat-saat yang menegangkan (lebay). Yang perlu diperhatikan saat kita dateng ke VFS selain memastikan semua dokumen udah lengkap, kita juga harus atur supaya kita datang tepat waktu. VFS Global di Kuningan City untuk pengurusan Visa Schengen Belanda terletak di Lantai 1. Perlu diingat bahwa kita hanya diperbolehkan masuk 10 menit sebelum waktu appointment. Jadi kalo janjian jam 10.45, kita baru diperbolehkan masuk jam 10.35... kecepetan dateng juga ternyata ga boleh tuh. Setelah masuk security gate, kita diminta untuk nunjukkin Appointment Letter (Poin 3), KTP, Scanning barang bawaan, dan mematikan handphone. Iya jadi kita harus matiin handphone tuh selama berada di ruang VFSnya... Setelah semuanya oke, kita bakal dikasih nomor antrian.

Counter Visa The Netherlands terletak di ujung kanan ruangan, counter ini terlihat lebih ramai dibandingkan dengan counter negara-negara lain seperti Italy, Spain, atau Sweden. Secara umum sih kita akan melewati 3 proses saat itu yaitu Verifikasi Dokumen, Pembayaran Biaya Visa, dan Pengambilan Data Biometrik. Sebenernya gue ngiranya begitu masuk tuh gue akan langsung dipanggil untuk verifikasi data, tapi ternyata gue harus nunggu sekitar 45 menit sampai dengan antrian gue dipanggil. 
Proses verifikasi terbilang cepat karena gue udah yakin semua dokumen lengkap (kecuali fotokopi KTP!) dan mas-mas petugasnya pun ramah-ramah. Kata orang-orang yang pernah mengalami rezim ngurus visa di kedutaan langsung sih pengurusan lewat VFS ini lebih menyenangkan karena konon petugas kedutaan itu galak-galak :p beda sama petugas VFS yang friendly sekali. 

Setelah verifikasi selesai, gue kembali duduk di ruang tunggu dan menunggu sekitar 20 menit sampai akhirnya nomor gue dipanggil oleh loket kasir. Gue pun ngasih 1,2 juta dan dikasih kwitansi & invoice yang nantinya bakal dipake sebagai bukti saat ngambil paspor yang sudah ditempet visa. Ngga berhenti disitu, setelah bayar, gue pun kembali ke ruang tunggu untuk dipanggil ke ruang perekaman biometrik. Ternyata dari proses bayar ke proses perekaman biometrik ga sampe 10 menit udah selesai.... Sekitar jam 12 siang, gue pun udah bisa pulang. Sesuai keterangan petugas disana, visa akan diproses di Kuala Lumpur dengan jangka waktu penyelesaian maksimal 15 hari kalender. Yuhuuuu. 

7. Pengambilan Paspor yang Sudah Ditempel Visa
Sehari setelah gue selesai dari VFS, gue dapet email yang kira-kira isinya begini

Dear REACA RAKSA,
Visa application JAKA/130xxx/00xx/01 has been sent to the RSO Netherlands in Kuala Lumpur xx/xx/2017.

waaa. ternyata H+1 sudah dikirim ke KL. Nah enaknya di VFS, semua pergerakan dari permohonan kita akan dinotify via email. Tepat 7 hari kalender kemudian akhirnya email yang ditunggu pun datang

Dear REACA RAKSA TERUNI,
Processed Visa application ref no. JAKA/130xxx/00xx/01 is ready for collection from the Netherlands Visa Application Center, Jakarta Selatan during working hours.

hurray! sempet deg-degan juga sih karena kita cuma akan tahu visa kita granted/declined pas kita buka paspor. Pengambilan paspor dilakukan pukul 14.00-16.00, waktu itu gue datang jam set 4 sore dan VFS nya udah kosong haha :D ketika paspor dibuka, terlihatlah stiker yang telah kuidam idamkan tertempel manja di sana. Tourist Visaku granted dengan multiple entries dan dengan masa berlaku yang sesuai dengan rencana (bahkan lebih :p) Yassssss! Alhamdulillah yaa :)

Anyway untuk kamu-kamu yang berdomisili di luar Jakarta, VFS menyediakan jasa ekspedisi pengiriman paspor ke tempat tinggal kamu dengan biaya tambahan. Kalo gasalah sih untuk pengiriman ke Bandung ga sampe 50k! hemat banget kan dibanding harus jemput ke Jakarta langsung... berapa tuh ongkos yang harus dikeluarin? Nah ini juga salah satu alasan kuat yang akhirnya membuat gue gajadi pake jasa travel agent. Wong visanya bisa dikirim ke rumah, lebih murah pula hehehe.

Okedeh segitu dulu sharing session kali ini. Untuk yang mau nanya-nanya tentang hal-hal yang ga aku bahas di atas, feel free to drop your comments below or if you prefer to be more personal, just send me email to reaca18@gmail.com. I'll be more than happy to help you. 

VFS Global Jakarta
Kuningan City Mall 1st Floor, No L1-30-32,
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18, Setiabudi, kuningan Jakarta - 12940, Indonesia
Helpline : + 6221 - 30418712

info.nlid@vfshelpline.com