Di Cloud 9, bar yang ada di ketinggian Nordkette. Ini fotonya bagus banget yaaaa udah kaya materi iklan Redbull hahaha. Photo by dikafajri |
Goodbyes are hard, especially when it comes to Paris :( setelah beberapa hari stay in Paris~ to get away from my parents and i thought wow~ lah malah nyanyi. oke setelah beberapa hari di Paris, gue akhirnya harus pindah ke negara lain untuk memastikan trip berjalan sesuai rencana. tentu saja gue super excited dengan tujuan berikutnya karena akhirnya kalau semua sesuai dengan rencana, gue akan mencentang salah satu bucket list yang selama ini bertengger begitu saja tak pernah terjamah, yaitu .....
megang salju untuk pertama kalinya
horaaaaay! *dasar orang tropis*. gimana sih serunya megang salju untuk pertama kalinya ini? Yuk mari discroll ke bawah (~^-^)~
APPROACHING MUNICH, GERMANY
Jam 3 sore gue cabut dari Airbnb di Paris untuk ngejar pesawat dari Charles de Gaule Airport. Untuk menuju CDG Airport, gue harus naik kereta RER B dari Gare du Nord menuju Aéroport CDG 2 TGV dengan tiket ketengan seharga 10€. Kenapa ga pake Paris Visite Pass? Karena PVP yang gue beli cuman mencakup perjalanan di Zona 1-3 doang, sementara CDG Airport masuk ke Zona 5. Singkat cerita, setelah delayed sekitar satu jam, gue pun boarding sekitar jam 19.15 dari Paris menuju ......... Munich! ja! we're flying from Paris to the Deutschland pake Eurowings. Begitu sampai di Munich, pemandangan pertama yang gue liat adalah pesawat-pesawat besar milik Lufthansa yang diparkir, "hmmm kapan ya gue bisa ke Jerman lagi naik Lufthansa?" wkwkwk
Munich Flughafen (Munich Airport) ternyata sangatlah futuristik gue berasa lagi di abad 22 tapi ini bandara sepiiiiiiii bangeeeeet. Orang-orang yang masuk bandara tuh cuma orang-orang yang tadi sepesawat sama gue dan tampangnya serem-serem pula. Serius gitu kaya mau ebtanas! ternyata tampang orang jerman yang ditekuk ini bukanlah mitos belaka yaa -__- Tuk pertama kalinya gue benar-benar lost in translation karena banyak announcement dibuat dalam bahasa Jerman, beberapa bahkan tidak disertai dengan keterangan bahasa Inggris... WELL, INGIN MENANGIS SEKETIKA karena baik gue dan dika ga ada yang bisa bahasa jerman. BYE!
Transportasi publik di Munich (dibaca "myunik") dan di Jerman pada umumnya adalah kereta dan bis. Kereta disini ada 2 jenis, yaitu S-bahn dan U-bahn. S-bahn adalah above ground rail dan U-bahn adalah underground rail. Sebenernya ada juga ko S-bahn yang underground, tapi kebanyakan S-bahn ya above ground. Jalur kedua kereta ini beda-beda loh, jadi make sure sebelum pergi ke suatu tempat, lo tahu harus naik S-bahn, U-bahn, atau bahkan sambung menyambung keduanya. Bahasa jermannya kereta adalah 'bahn' sedangkan sebutan untuk railway station adalah 'bahnhof'. Jangan bingung-bingung lagi ya!
Untuk menuju Airbnb gue di Munich, gue harus naik S-bahn dari Flughafen, turun di Hirschgarten, dan nyambung naik bis terus jalan kaki. Huff. Setelah sms-an dengan Martin host Airbnb gue dan dengan pertimbangan hari udah malem, naik bis agak membingungkan, akhirnya Martin berbaik hati untuk menjemput gue ke S-bahnhof sehingga gue gausah naik bis lagi. Sumpah baik bangeeet padahal gue ga minta loh. Sesampainya di Hirschgarten ternyata udah malem banget, selain sepi disini juga ternyata relatif dingin loh. Brrrrr! Ngga lama, gue ngeliat seorang wanita melambai-lambaikan tangannya dengan semangat di sebrang jalan, dia teriak teriak "Martin? Martin?" waaaa ternyata itu Claire, pacarnya Martin yang ikutan jemput gue. Mobil Martin udah terparkir di sebrang jalan dan akhirnya kita dianter ke apartemennya. Guess what? semuanya penjemputan tadi adalah gratis, free, pokonya no additional fee required. Even better, Claire yang ngeliat gue kelaperan berbaik hati untuk nganter cari makan malem di sekitar apartemennya padahal itu udah hampir setengah 10 malem! Bae beneeeeeer huhuhuhu
WHEN IN INNSBRUCK
Innbruck Downtown with The Alps as background. Photo by dikafajri |
Daritadi ngomongin Munich doang nih, kapan liat saljunyaaaa? Oke yes guys sebelum gue cerita tentang Innsbruck, perlu gue tekankan bahwa perjalanan gue ke Innsbruck, Austria ini merupakan ONE DAY TRIP. Start pagi dari Munich naik kereta ke Innsbruck dan kembali sore harinya naik bis dari Innsbruck menuju Munich lagi. Jadi engga nginep-nginep tuh di Innsbrucknya yaa.
-
Jauh hari sebelum Euro Trip ini dimulai, gue udah book tiket kereta untuk perjalanan Munich - Innsbruck menggunakan DB (Deutsche Bahn) dengan keberangkatan pukul 07.34 (eh atau 08.32 ya?) pagi karena kita gamau terlalu siang ketika sampai di Innsbruck. Harganya 35EUR/orang/trip. Oya, Innsbruck ini adalah salah satu bagian dari negara Austria yang emang letaknya tetanggaan dengan Jerman. Kereta DB jarak jauh dari Munich berangkat dari Munchen Hauptbahnhof (Munchen Hbf) yang merupakan stasiun besarnya kota itu. Jadi pagi buta jam setengah 7-an gue berencana naik U-bahn dari Westendstraße (tempat airbnb gue) ke Munich Hbf untuk selanjutnya naik DB ke Innsbruck, Austria. Panjang yaaaa. Sebenernya gue udah mayan panik karena keluar apartemen jam set 7 itu itungannya udah kesiangan eeehhhhhh tiba tiba sesuatu terjadi. taukah kalian?? ternyata mesin tiket di U-bahnhof ga bisa terima pembayaran pake kartu even kartu yang dikeluarin bank Eropa. Ngga putus asa, gue coba pake kartu kredit keluaran indonesia dan ternyata ditolak pula. Kenapa ga pake cash? ya karena gue gapunya euro cash, teman-teman huhuhuhuw. Woooooy w ngejar kereta ke Innsbruck yeuuu plis kooperatif dikit *panik panik panik*. Setelah menyerah card payment gagal terus, kita langsung cari alternatif lain. Oke, cari ATM! ATM! ATM! Dimana ya? dari U-bahnhof yang ada di bawah tanah, kita lari-lari tuh kek lagi shooting Running Man buat cari seonggok ATM. Nah untungnya ada dong ATM di SPBU di sebrang U-bahnhof!! Dika langsung ambil uang terus kita langsung lari-lari ke underground lagi dan langsung beli tiket menuju Munchen Hbf. Bisa! begitu kereta U-bahn dateng, kita langsung masuk dan langsung komat-kamit berdoa supaya tepat waktu sampai di Hauptbahnhof! Sampai di Hbf langsung lari-lari ke peron tempat DB kita stand by daaaaaaan ternyata keretanya masih adaaaaaa!!!! *sujud syukur* Hamdallah, bahkan kita masih ada waktu untuk beli roti-roti buat sarapan. Beberapa menit sebelum kereta menuju Innsbruck boarding, gue dan dika pun naik kereta dengan tentram, berhasil cuy naik keretaaaa DB!!! Huaaaaa padahal udah pasrah aja kalo tiket ke Innsbruck angus hahahaa hampir aja gagal megang salju pertama gueeee.
Pelajaran #1 : Jangan berangkat mepet
Pelajaran #2 : Selalu siapkan cadangan uang cash
Pelajaran #3 : Never skip breakfast
-
Jauh hari sebelum Euro Trip ini dimulai, gue udah book tiket kereta untuk perjalanan Munich - Innsbruck menggunakan DB (Deutsche Bahn) dengan keberangkatan pukul 07.34 (eh atau 08.32 ya?) pagi karena kita gamau terlalu siang ketika sampai di Innsbruck. Harganya 35EUR/orang/trip. Oya, Innsbruck ini adalah salah satu bagian dari negara Austria yang emang letaknya tetanggaan dengan Jerman. Kereta DB jarak jauh dari Munich berangkat dari Munchen Hauptbahnhof (Munchen Hbf) yang merupakan stasiun besarnya kota itu. Jadi pagi buta jam setengah 7-an gue berencana naik U-bahn dari Westendstraße (tempat airbnb gue) ke Munich Hbf untuk selanjutnya naik DB ke Innsbruck, Austria. Panjang yaaaa. Sebenernya gue udah mayan panik karena keluar apartemen jam set 7 itu itungannya udah kesiangan eeehhhhhh tiba tiba sesuatu terjadi. taukah kalian?? ternyata mesin tiket di U-bahnhof ga bisa terima pembayaran pake kartu even kartu yang dikeluarin bank Eropa. Ngga putus asa, gue coba pake kartu kredit keluaran indonesia dan ternyata ditolak pula. Kenapa ga pake cash? ya karena gue gapunya euro cash, teman-teman huhuhuhuw. Woooooy w ngejar kereta ke Innsbruck yeuuu plis kooperatif dikit *panik panik panik*. Setelah menyerah card payment gagal terus, kita langsung cari alternatif lain. Oke, cari ATM! ATM! ATM! Dimana ya? dari U-bahnhof yang ada di bawah tanah, kita lari-lari tuh kek lagi shooting Running Man buat cari seonggok ATM. Nah untungnya ada dong ATM di SPBU di sebrang U-bahnhof!! Dika langsung ambil uang terus kita langsung lari-lari ke underground lagi dan langsung beli tiket menuju Munchen Hbf. Bisa! begitu kereta U-bahn dateng, kita langsung masuk dan langsung komat-kamit berdoa supaya tepat waktu sampai di Hauptbahnhof! Sampai di Hbf langsung lari-lari ke peron tempat DB kita stand by daaaaaaan ternyata keretanya masih adaaaaaa!!!! *sujud syukur* Hamdallah, bahkan kita masih ada waktu untuk beli roti-roti buat sarapan. Beberapa menit sebelum kereta menuju Innsbruck boarding, gue dan dika pun naik kereta dengan tentram, berhasil cuy naik keretaaaa DB!!! Huaaaaa padahal udah pasrah aja kalo tiket ke Innsbruck angus hahahaa hampir aja gagal megang salju pertama gueeee.
Pelajaran #1 : Jangan berangkat mepet
Pelajaran #2 : Selalu siapkan cadangan uang cash
Pelajaran #3 : Never skip breakfast
Colorful houses lie in contrast of the huge Alps behind. Photo by dikafajri |
Perjalanan kereta menuju Innsbruck ditempuh dalam waktu 2 jam dengan beberapa perhentian sekaligus. Gue sengaja duduk di window seat supaya bisa liat pemandangan selama perjalanan. Kereta DB ini melaju dengan cepat tanpa suara dan getaran kasar, kaya melayang aja, membelah jalur sepanjang Jerman menuju Austria. Pokonya kalo naik kereta-kereta di Eropa gini harus banget duduk di pinggir jendela karena pemandangannya sungguh terlalu berharga untuk dilewatkan! Mendekati Innsbruck, dari jendela terlihat gunung-gunung berselimut salju berbaris dengan rapi. Yes, everyone that's The Alps!
Pelajaran #4 : Duduk di window seat
Pelajaran #4 : Duduk di window seat
Begitu sampai di Innsbruck, gue langsung menuju ke P&B PRESS & BOOKS, sebuah toko buku di dalem stasiun Innsbruck. Di toko tersebut gue beli Innsbruck Card yang merupakan pass untuk semua alat transportasi di Inssbruck dan udah mencakup tiket masuk ke banyaaaak banget obyek wisata di Innsbruck termasuk Nordkette, Alpen Zoo, Swarovski World, Hop On Hop Off Inssbruck Bus, dan ke berbagai jenis museum. Harganya €39, iya gue tau ini mahal bangeeeeeet tapi percayalah ini waaaaaaay cheaper than visiting Titlis yang biaya turnya bisa lebih dari 1,5juta Rupiah *kata dewi* wkwk.
Pelajaran #5 : Selalu pegang peta ketika ada di tempat baru, kepake atau engga itu belakangan. Minta peta ke tourist desk
Pelajaran #5 : Selalu pegang peta ketika ada di tempat baru, kepake atau engga itu belakangan. Minta peta ke tourist desk
Petunjuk arah menuju Nordkttenbahnen a.k.a base station |
Tujuan utama gue adalah ke Nordkette, sebuah ski resort yang terletak di bagian utara Innsbruck yang katanya sih one of the steepest ski runs in Europe. Apakah gue bakal main ski disana? Ngga guys karena 1) gue gatau gimana caranya; 2) gue gapunya alatnya; 3) nga ada duitnya. Tapi yang jelas gue bakal mainan salju karena disana banyak salju kyaaaaa
Pelajaran #6 : Belajar dong main ski ~ *bayarin ya~*
Pelajaran #6 : Belajar dong main ski ~ *bayarin ya~*
Kalo udah liat gedung ini, berarti kalian tinggal dikit lagi menuju sampai di stasiun cable carnya |
Untuk menuju Nordkette, kita harus naik cable car bernama nordkettenbahn yang letak stasiunnya adalah di Congress Innsbruck. Bingung cara kesana gimana? tinggal jalan kaki dengan rute di peta ya niscaya ketemu deh. Nah ini dia penampakan stasiunnya :
Congress Station, merupakan 1 dari 4 stasiun cable car di Nordkette yang desain arsitekturnya dibuat langsung oleh Zaha Hadid. Gils kaaaan?! Katanya sih terinspirasi dari bentuk glacier es disana. Btw, gatau Zaha Hadid siapa? mungkin lo harus banyak-banyak baca lagi *dikeplak warga* |
The Hungerburg Funicular Station yang juga didesain oleh Zaha Hadid dan dibuka pada 2007 lalu. Photo by dikafajri |
Nah, Nordkette ini sebenernya terbagi lagi menjadi beberapa ketinggian dan berbagai spot ski. Untuk memudahkan para turis yang datang, ketinggian cable car di Nordkette dibagi menjadi 3 bagian, yang paling rendah (ground level) adalah Hungerburg, kedua adalah Seegrube, dan yang paling tinggi adalah Hafelekar. Makin tinggi pastinya makin menantang ya dan tentu saja gue mencoba menikmati Nordkette dari semua 3 ketinggian itu!
Nordkette Funicular. Kereta ini yang dipake pas kita naik dari stasiun pertama sampai dengan Hungerberg. Image via |
Nah kalo ini the real cable car yang dipake untuk naik ke Seegrube dan Hafelekar. Serem juga tau naik ini wk. Image via |
Ski Chairlift untuk para pemain ski yang mau serodotan yuhuu |
It's ski o'clock! Photo by dikafajri |
Senangnya dalam haaaatiiiiiiiiiiiiii. Btw disini gue keliatan gendut tapi sayangnya itu hanyalah ilusi optik belaka |
WAAAAAAW! WAW WAW WAW! SILAAAWWW! Setelah 24 tahun cuma bisa menerka-nerka bentuk
salju seperti apa, akhirnyaaaaaa gue sampai di gunung bersalju! The
ultimate way to finally let myself touch the snow for the very first
time brb berguling guling di lapangan salju. Ternyata salju tuh kaya bunga es di kulkas yang dikerok gitu guys
wkwkwk tapi kalo disini bunga esnya banyak, eh segunung malah! Wk gue
seneng banget disini, pokonya alay-alayan deh. Itu salju gue pegang, gue
lempar-lempar, gue injek-injek ya pokonya gue perlakukan seperti gue
baru melihatnya untuk pertama kali (lah ya emang kan??!) Kalo ga inget
bakal diare kayanya udah gue makan deh itu es kerok hahahahaha.
Pelajaran #7 : Pake longjohn dan sepatu waterproof kalo kesini
Pelajaran #8 : Kacamata item adalah koentji!
ini di Hafelekar, puncak tertingginya. "Terus melangkah melupakanmuh lelah hati perhatikan sikapmuh~" |
Seperti sifat es pada umumnya, ya disini licin gitu jadi usahakan jangan pake sepatu yang solnya rata supaya memudahkan langkah kalian saat jalan di atas es. Usahakan juga pake sepatu yang waterproof supaya kalo pas kakinya nembus es, esnya ga merembes masuk ke sepatu. Bisa beku mendadak kaki kita kalo sampe basah! Terus surprisingly disini engga terlalu dingin, kemungkinan besar karena gue dateng pas siang-siang dan karena disini tinggi. Deket sama matahari kan yah. Tapi emang gue pake long john dan jaket tebel juga sih jadi ga terlalu dingin deeeh.
Antrian di stasiun cable car menuju Hafelekar. Photo by dikafajri |
Untuk menuju Hafelekar si puncak tertinggi, kita harus naik cable car 'terusan' dari stasiun Seegrube menuju stasiun Hafelekar. Lumayan juga nih kemiringan jalurnya kayanya nyampe 60derajat deh hahaha. Ngeri-ngeri gitu pas liat pemandangan gunung es ini dari jendela cable car.
Pelajaran #9 : Kalo takut ketinggian jangan liat jendela cable car. Kalo takut tapi penasaran, liat jendela sambil pegangan si dia~ kalo ga ada si dia, pegangan sama tiang ajya~
Salah satu sisi dari Seegrube (kalo ga salah yaa wkwk) |
Dari cable car, orang-orang di bawah jadi segede semut doang. Gausah ditanya ini di ketinggian berapa meter ._. *pegangan tiang cable car* |
Nongkrong di tebing gunung because why nutttt. Photo by dikafajri |
Ini nih baru namanya lunch with a view. Photo by dikafajri |
Silaaaaauuuu bangeeeet |
Setelah puas lama lama di Nordkette, gue pun turun ke kota untuk makan siang di sebuah restoran Italia yang surprisingly, menyejikan Aglio Olio terenak yang pernah gue makan seumur hidup hyaaaaaaaaaa brb menangis. Sumpah itu enak banget padahal cuma spageti pake minyak ama bawang putih doang T___T
Makan, makan dulu ajaaaaaaaa daripada pusing kan yaaa |
Rang-orang bule yang pada berjemur sementara gue ngacir mencari tempat teduh |
Setelah puas main di Innsbruck, akhirnya gue pulang lagi ke Munich pake bis bernama Flixbus (gils ini bis kece banget dan udah terkenal banget di Eropa). Sekali lagi buat yang penasaran, yes, perjalanan ke Austria ini memang perjalanan 1 hari doang. Berangkat pagi, pulang malem. Keputusan berangkat pake kereta dan pulang pake bis diambil karena gue pengen liat pemandangan Austria dari kereta dan dari bis, daripada harus bingung milih salah satu, mending ambil dua-duanya aja hahaha. Kalo pengen lebih hemat lagi perjalanan Munich - Innsbruck bisa juga ditempuh pake bis, harga tiketnya 8EUR aja sekali jalan, berarti kalo PP 16EUR doang. Sedangkan kalo naik kereta DB, sekali jalannya 35EUR per orang.
Pelajaran #10 : Perhatikan keuntungan dan kerugian ketika memilih moda transport untuk bepergian antar negara
Pelajaran #10 : Perhatikan keuntungan dan kerugian ketika memilih moda transport untuk bepergian antar negara
Keren bangeeet ada open air cafe-nya, nggak beku apa ya? hahaha. Baru tau banget kalo trip Titlis mahal ugha ya reac, untung dah balik :")
ReplyDeletepelajaran #11 kayaknya kalo pas disana disarankan untuk tidak mengkonversi ke rupiah, niscaya liburan lebih damai :"D
Ikaaa hihi iya keren bangeet. dingin sih kaa tapi ga sampe brainfreeze gitu untungnya haha. Iya setujuuu, kalo liburan sambil ngonversi emang sedih sih wkwk makanya ngonversinya pas bikin lapkeu pas pulang aja :"D
Deletembak, innsburck card itu untuk transportasi daratan aja ato udah include naik ke puncak gunung? kalo belum biayanya brp untuk naik sampe puncak gunung?
ReplyDeleteHalo lagi mas Aksa, yap Innsbruck Card udah termasuk semua jenis ground transport selama di innsbruck (public bus, hop-on hop-off, tram, etc) jadi bebas tuh mau keluar masuk berjuta kalipun bisa. and yes, innsbruck card ini juga mencakup free pass kunjungan ski resort disana (yang saya datengin, Nordkette). Sebenernya banyak banget mas cakupan free pass pake Innsbruck Card ini, kayanya hampir semua tempat wisata andalan Innsbruck bisa kita masuki gratis pake Innsbruck Card ini :) Harganya kalo gasalah 39EUR untuk kartu yang berlaku 24jam
Deleteuntuk lebih jelasnya bisa dicek disini --> https://www.innsbruck.info/en/experience/innsbruck-card.html dan disini --> https://www.innsbruck.info/epaper/deutsch/innsbruck-card/#26
Delete