Friday, 6 October 2017

Euro Trip (Part 8) : Romantisme Abadi Praha

The View from Vltava River, Prague, Czech Republic
Praha, sebuah kota yang konon merupakan pesaing kuat Paris sebagai pemegang titel kota paling romantis sedunia. Well, bener atau engganya Praha bisa ngalahin keromantisan Paris, mari kita buktikan lewat catatan perjalanan selama gue di Praha. Perjalanan selama 4 jam gue tempuh dengan menggunakan armada bis Flixbus dari Munchen ZOB menuju UAN Florenc atau bus stop Praha yang letaknya bersatu dengan Prague Main Railway Station (hlavní nádraží) di pusat kota Praha. Cuaca masih cukup cerah ketika gue menginjakkan kaki sekitar jam 3 sore disana, padahal sebelumnya sempet dikasitau temen kalo beberapa hari belakangan mendung dan hujan terus. Lucky me, the weather is so friendly today.


Turun dari bis, again, tidak ada satupun aksara sana yang gue ngerti *brb nelen kamus*. Berhubung gue belum pegang uang Koruna (CZK) jadi hal yang pertama gue lakukan adalah menukar uang di money changer terdekat. Ternyata eh ternyata, gue harus menelan pil pahit saat menerima kenyataan uang yang gue dapet di bawah kalkulasi awal huhuhu kena charge aja gitu. Ga banyak sih, tapi kan lumayan.. Next, buat kalian yang mau nuker uang Euro ke CZK gue saranin untuk ambil di mesin ATM aja. Selain engga kena charge, biasanya kursnya lebih bagus dan stabil.
Tram di Praha. Sorry ya gambarnya engga jelas karena kameranya shaky. Tapi keliatan lah ya gambaran tram disana, banyak yang masih berupa kendaraan tua, tapi ada juga yang udah modern. 
STROLLING DOWNTOWN PRAGUE
Setelah makan sore di Burger King stasiun sambil nebeng wifian (yang ternyata gabisa! padahal mau nyari tau gimana cara ke Airbnb di Jánský vršek), gue pun berangkat ke penginapan menggunakan tram. Jalanan di Praha relatif lebih kecil dan kebanyakan tidak dilapisi aspal melainkan dilapisi cobblestone (apa ya bahasa Indonesianya hmm) makanya nyeret koper disini cukup menyiksa mengingat permukaan cobblestones itu jendul-jendul alias tidak muluz.

Matahari udah hampir tenggelam di Praha ketika gue sampai di penginapan, maka setelah naro barang dan mandi (dan download gmaps offline serta mengupdate location Path tuk menimbulkan kecemburuan publik), gue langsung ngelayap sore di sekitar Old Town dengan garis finish di Charles Bridge (Karlův most). Berdasarkan studi navigasi (halah), untuk mencapai Charles Bridge gue cuma perlu jalan kaki aja loh! Woo senangnya gausah keluar ongkos wkwkw

Suasana downtown Praha dimana tram dan mobil pribadi berbagi jalur. Tuh kan, jalannya terbuat dari cobblestones
Bangunan-bangunan dengan gaya arsitektur khas Gothic dan Renaissance mendominasi hampir semua sisi Ceko. Hayo, bisa ga bedain mana bangunan dengan gaya gothic dan mana yang punya gaya Renaissance? Oya, negara yang merupakan pecahan dari  Cekoslovakia ini juga masih lekat dengan peninggalan sejarah sisa Perang Dunia II dulu, di beberapa titik suasananya jadi agak suram karena 'dihiasi' sisa-sisa kejadian holocaust hiii. Tapi tetep deh, sangat tidak mengurangi cantik dan peaceful-nya sore di Praha hari itu..

Selayang pandang Praha dari sisi lain jalanan
Good food, anyone?
Di kanan kiri jalan kita akan banyak menemukan jajanan khas Praha bernama Trdelnik atau Chimney Cake (why chimney? karena rupanya mirip dengan cerobong asap!) melipir dikit ke sebelah, kita akan dimanjakan dengan koleksi kristal dan kaca kebanggaan Praha hmm kalo punya uang ingin deh beli kristal dari Praha tapi ga kebayang sama repotnya harus bawa-bawa kristal ke bagasi pesawat juga deng :D oya harga trdelnik relatif murah ko, cuma sekitar 40-80 CZK aja untuk 1 buahnya jadi make sure kalian coba kue ini ketika berkunjung di Praha yaw
Trdelnik rasa original! Enak banget dingin-dingin disana nyemilin kue anget ini. Trdlnik terbuat dari adonan tepung yang dililitkan ke cetakan besi dan dipanggang di atas bara. Setelah matang, adonan akan dilepas dari cetakannya sehingga terlihat seperti roti yang berongga. Kue ini disajikan dengan bubuk cinnamon, gula pasir, dan dalamnya diberi olesan krim manis. Ada juga filling krim strawberry, nutella, atau eskrim sebagai pilihan lain. Semuanya enak!!
A VISIT TO JOHN LENNON WALL & VLTAVA RIVER
Di tengah-tengah perjalanan menuju Charles Bridge, gue menyempatkan diri untuk berkunjung ke salah satu site populer Praha lainnya. Tempat ini adalah salah satu tempat paling berwarna di Praha karena literally tempat ini memang warna-warni yihihi. Yep, akhirnya gue sampai di John Lennon Wall! Waw kenapa namanya John Lennon Wall ya? Oke guys jadi tembok ini bukan tempat monumental yang ada kaitan langsung dengan jejak karirnya John Lennon atau The Beatles. Bukan tempat show pertama mereka, bukan juga tempat John Lennon main gundu abis pulang ngaji. John Lennon Wall simply hanyalah tembok yang dipenuhi dengan lukisan grafiti dengan pesan dan tema-tema yang berkaitan dengan The Beatles dan karya John Lennon lainnya. Kalo diliat-liat sebenernya tembok kaya gini ada banyak banget di Jakarta hahaha. Btw siapapun bebas mencoret-coret pesan apapun di tembok ini loh, jadi jangan kaget kalo tiba-tiba ada orang bawa-bawa kaleng grafiti banyak dan tiba-tiba juga ngoret-ngoret bebas di dinding ini.
"If you lover, if you hater, if you troublemaker, we love you anyway" <3
Live graffiti-painting & live street-music performance
Puas foto-foto di John Lennon Wall, cukup bergeser dikit dari lokasi tersebut kita langsung dimanjakan dengan bentangan Sungai Vltava yang merupakan sungai terpanjang di Republik Ceko. Sungai ini terkenal banget di Praha karena keindahannya. Konon banyak banget angsa-angsa berenang bebas disini. Mmmm, dah kebayang belum cantiknya pemandangan disana?

CHARLES BRIDGE
Charles Bridge dilihat dari pinggir Vltava River
Charles Bridge adalah salah satu jembatan yang menyimpan nilai historis terkuat di Praha, sama kaya Eiffel, kayanya kurang greget kalo ke Praha tapi engga ke Charles Bridge. Jembatan ini mulai dibangun pada tahun 1357 di bawah perintah Raja Charles IV, gilak juga sih kalo gue itung-itung jembatan ini udah berumur 660 tahun aja gitu.. tua banget kan? Nah walaupun sempat rusak baik itu karena bencana alam ataupun perang, jembatan ini berulang kali diperbaiki agar tetap berdiri kokoh seperti sekarang. Yang paling khas dari jembatan ini tentu saja jajaran patung bergaya gothic yang berbaris di sepanjang jembatan.. kata Wikipedia sih kurang lebih ada 30 patung yang berdiri disana dan semuanya adalah imitasi dari patung-patung terdahulunya (patung yang asli dipamerkan di museum nasional).
Banyak penjaja lukisan dan foto Charles Bridge di sepanjang bentangan jembatan ini

Everybody seems so happy here!
katanya kalo pegang ini (yang sebelahnya sih sebenernya, tapi gue gosok-gosok ke keduanya ko cuman yang satu lagi fotonya ga ada wkwk) : Touching the falling priest on the plaque is supposed to bring good luck and ensure your return to Prague. bener apa engga, let's see di masa depan ya lol
FREE CITY TOUR
Karena cuma stay di Praha 2D1N, gue bener-bener memanfaatkan seluruh waktu dan energi gue supaya bisa menikmati Praha secara maksimal. Keesokan harinya rencana ini gue realisasikan dengan ikut Free City Tour yang ditawarkan di internet. Kalo gue liat-liat sih, banyak banget operator yang ngasih free city tour ini, cukup sesuaikan dengan jadwal kosong kita, tinggal jalan deh! Kali ini, city tour yang gue pilih (secara tidak sengaja) adalah Discover dengan tour guide bernama David Czech, seorang warga Ceko asli tapi fasih banget berbahasa Inggris.
Bingung sama cara ikutan free tour? cukup dateng ke downtown (meeting point biasanya di sekitar astronomical clock) dan dekati orang-orang berpayung kuning ini. Kalian akan disambut dengan baik dan diajak untuk ikutan tur ini selama kuotanya masih tersedia. Pilih yang 'Free Tour' yaaa, sesuaikan dengan preferensi bahasa pengantar kalian (Inggris/Spain). Jangan ketukeeer, karena disini banyak orang-orang berpayung kuning dengan jenis tur yang berbeda-beda
Free tour ini berdurasi sekitar 2 jam dengan rute perjalanan Astronomical Clock, Church of Our Lady Before Tyn, St. Nicholas Church, Rudolfinum (Czech Philharmony), Charles Bridge, Jewish Quarter, Old Jewish Cemetery, dan Pinkas Synagogue. Seperti pada free tour lainnya, semua kunjungan kita ke tempat-tempat yang gue sebutkan tadi adalah free of charge tapi di penghujung tur, sang guide memang meminta kita untuk ngasih tip (obviously, he's asking for it) tapi menurut gue gapapa sih soalnya turnya rapi dan menyenangkan.

Oke, kunjungan pertama adalah ke Astronomical Clock. Kata David dengan dramatisnya dia bilang bahwa this is the most ........ (wait for it) overrated show after Monalisa in entire Europe wkwkwkwkw. Jadi di Praha, di Old Town Square tepatnya, terdapat sebuah jam besar dengan banyak sekali instrumen yang menyusunnya. Jam ini .... ribet untuk dibaca. Ngga seperti jam-jam lain yang menunjukkan waktu per jam, Astronomical Clock adalah jam yang digunakan untuk mengetahui posisi astronomis seperti posisi bulan, matahari, zodiak, dan bahkan planet. Waktu itu sempet dijelasin cara baca jamnya............ tapi sekarang udah lupa wkwk maafkan.

Hmm gimana ya cara baca jam ini?
Tujuan kedua adalah Church of Our Lady Before Tyn. Gereja ini terletak masih di kawasan Old Town Square dan memiliki ciri khas twin tower yang mencuat ke langit.
Church of Our Lady Before Tyn berdiri megah sebagai latar belakang Prague Spring Festival 2017 di pusat Old Town Square
Setelah berputar di kawasan Old Town Square dan ke St. Nicholas Church (lupa disana ada apa :( ), rombongan yang terdiri dari berbagai bangsa ini bergerak menuju persinggahan berikutnya yaitu Rudolfinum. Rudolfinum adalah rumah bagi Czech Philharmonic, sebuah grup simfoni orkestra yang terkenal banget di Praha (dan mungkin di seluruh dunia). Pada puncak-puncak bangunannya berdiri patung-patung komposer terkenal seperti Mozart, Beethoven, dan lainnya.
Rudolfinum dari depan. Andai aku ngerti musik klasik, mungkin kunjungan ke Praha ini akan terasa menjadi lebih mabrur heuheuheu
Btw dalam perjalanan ini, gue juga sempet mampir ke tempat dimana Franz Kafka dilahirkan. Franz Kafka adalah penulis terkenal yang lahir dan besar di Praha. Karyanya yang mengubah dunia membuat dia sangat dihargai dan dikenang disini.
Nama Franza Kafka dibuat sebagai nama jalan disini
Cafe Kafka, sebuah kafe yang terletak di tempat dulu Kafka dilahirkan
Memorial Statue of Franz Kafka. Ini patung gede banget guys. Jadi yang di atas jas kosong itu Kafka, digambarkan sedang 'menaiki' karyanya
Selanjutnya kita bergerak ke Charles Bridge (udah gue ceritain ya), ke Old Jewish Cemetery, Jewish Quarter, dan Pinkas Synaogogue. Tiga tempat terakhir yang gue sebutkan semuanya berada di tempat yang berdekatan dan ketiganya 'bercerita' tentang kejadian holocaust yang menimpa orang-orang yahdi saat perang dunia II dulu.
The Dancing House Prague. Gedungnya kaya lagi nari ya, meliuk-liuk gitu

Hoke, setelah tur selesai karena harus nunggu bis yang akan jemput ke Budapest jam 12 malemnya, akhirnya gue mengunjungi beberapa tempat populer lagi di Praha yaitu Prague Castle dan The Dancing House.

Kayanya segitu aja deh cerita di Praha haha. Karena udah hari ke entah berapa belas, ternyata lelah banget ya marathon trip gini wkwk. Hari sudah malam, energi abis, dan Koruna sudah menipis, untuk nunggu bis yang baru berangkat jam 12 malam nanti, gue memilih untuk nunggu di KFC. Rencana awalnya sih mau nunggu di KFC sampai dia tutup (gue ngiranya KFC tutup jam 10) eh ternyata KFC-nya 24 jam fufufu. Jadinya nunggu di KFC sampe jam 11 dan sampai di terminal sekitar set 12 malem. Sungguh ya udara spring di Praha jam 12 malem cukup menusuk tulang ternyata hahaha. Begitu masuk bis yang kursinya empuk dan hangat, gue langsung tidur lelap (ga lelap juga sih karena tidurnya sambil duduk kaan). Enam jam perjalanan dari sini, gue akhirnya sampai di tujuan terakhir rangkaian Euro Trip ini : Budapest!
After all, closing statement gue adalah : Praha is a must visit! Paris is beautiful tapi harus kuakui Praha ini manis sekali.
Kyblik (KFC in Prague) menemaniku menghabiskan malam

Thank you guys for sticking up, one more shot to finish the series!

me and my penyet face, off to Budapest!


No comments:

Post a Comment