Sunday, 2 July 2017

Euro Trip (Part 7) : Grüß Gott in München !

Neues Rathaus (New Town Hall) of Munchen, Bavaria's capital city. Photo by dikafajri
Hai-hai, sebelum gue cerita lebih lanjut tentang Eurotrip ini, gue mengucapkan terima kasih banyak untuk temen-temen yang masih setia menyimak catatan perjalanan yang semi-nirfaedah ini hahaha. Awalnya tujuan gue nulis cuma 1 : biar gue ga lupa, tapi seneng banget saat tau ternyata banyak temen-temen yang ngasih feedback positif untuk tulisan gue belakangan ini. Buat temen-temen yang emang berencana melakukan trip serupa, semoga tulisan gue ini membantu persiapan dan eksekusi perjalan kalian selama di Eropa ya!

Back to business, yash, sesuai janji gue kemaren .... kali ini gue bakal cerita perjalanan gue muter-muter kota Munich, kota terbesar ketiga di Jerman. Ada apa sih di Munich selain rotinya yang enak-enak dan tentu saja stadion Bayern Munchennya? Yuks disimak!

Sebenernya jangka waktu stay gue di Munich adalah stay terpanjang gue dibanding di negara lain. Empat hari 3 malam gue habiskan disini namun period of stay tersebut terasa sangat pendek bangeeeet karena jadwal gue yang seperti ini
hari pertama : gue sampe di Munich jam 10 malem, acaranya ya makan malam dan tidur doang
hari kedua : gue seharian di Innsbruck, Austria, baru balik Munich lagi sekitar jam 9 malem
hari ketiga : beneran muter-muter Munich (finally) itu pun karena agenda ke Neuschwanstein Castle batal
hari keempat : cabut dari Munich jam 8 pagi karena harus naik bis ke Prague, Czech Republic.
See? jadi sebenernya waktu bersih gue di Munich cuman 1 hari yaitu di hari ketiga doang *DOWENGG*

Gagal ke Neuschwanstein Castle
Truth is, sebenernya di hari ketiga itu gue awalnya mau berkunjung ke Neuschwanstein Castle di Schwangau, Fussen, Jerman tapi gagal karena 1) hari itu ternyata tepar setelah sehari sebelumnya jalan ke Austria, 2) perjalanan ke Schwangau itu mayan jauh (mirip-mirip ke Austria kali ya), dan yang paling ultimate 3) ga dapet tiket tour Castle untuk tanggal yang kita mau, dapetnya malah di 3 minggu setelahnya khandmaend. Jadi Neuschwanstein Castle adalah sebuah castle yang bentuknya menginspirasi bentuk castle-castle di kartun Disney, khususnya di film Sleeping Beauty. Castlenya emang cantik banget guys padahal gue cuma liat dari google doang, terus pemandangan disana super-imposing makanya destinasi ini harus masuk ke daftar perjalanan deh. Ya manusia cuma bisa berencana, Tuhan yang menentukan yah wkwk ternyata gue harus nyoret destinasi ini karena :
  1. it's still arguable whether advance booking is required or no, ada yang bilang bisa dateng langsung, ada yang bilang harus reservasi dulu. lah bingung kan?
  2. akhirnya gue reservasi di H-1 kepergian ke Schwangau dan yang terjadi adalah gue dapet balesan email bahwa gue baru bisa dateng 3 minggu kemudian. TETOT! yes, mate, merekalah yang menentukan tanggal kedatangan kita, kita tidak bisa memilih T_T
  3. update: ternyata setelah gue baca webnya secara seksama, kayanya kita bisa beli tiket OTS di tiket centernya sana. cuma nih ya risikonya kalo kita dateng tanpa reservasi dan kebetulan di hari itu lagi rame pengunjung, bisa-bisa kita keabisan tiketnya dan gabisa ikut castle tournya.. begitu gengs #HIKS
Liat baris terbawah gaes, gue baru bisa visit castlenya tanggal 30, padahal gue maunya tanggal 10. Yaudadeh huhu
Akhirnya Neuschwanstein Castle resmi dicoret dari list dan sampai sekarang gue masih sangat berharap bisa ke Neuschwanstein Castle suatu hari nanti. semoga ya semoga secepatnya, aamiin!

Ini dia Neuschwanstein Castle, bagus banget kaaaaaaan??? Img via
MUNICH DOWNTOWN
Munich adalah kota yang asing buat gue walaupun namanya sering gue denger. Dibanding Berlin, Munich tentu kalah terkenal ya secara Berlin kan ibukota sekaligus kota terbesar Jerman. Walaupun kalah terkenal dibanding Berlin, Munich bisa dibilang sangat maju karena disinilah pusat beberapa perusahaan besar berada seperti BMW, Siemens, Rohde & Schwarz, Audi, Munich Re, sampai dengan Allianz. Kalo boleh jujur, sebenernya ga banyak yang bisa diliat di Munich tapi somehow, somehow nih ya gue betah gitu di Munich karena kotanya relatif sepi, gampang kemana-mana, aman, dan tentram. Kesannya kaya hidup di desa ya haha padahal Munich, terutama kawasan dimana apartemen gue tinggal, itu terhitung sangat modern dan futuristik. Disini apa-apa udah  gampang, hi-tech gitu. Whooooaaaa ga heran sih Martin bilang kalo life cost di Munich adalah yang termahal di Jerman. Kalo kata Wikipedia, Munich ini dikategorikan sebagai alpha-world city.

Roti-rotian di sebuah bakery di Hauptbahnhof . Astagaaaa serius ini enak bangettt

MARIENPLATZ
Karena obyek wisata yang terkenal di Munich letaknya lumayan jauh satu sama lain, gue pasrah aja cuma bisa dateng ke tempat-tempat yang deket-deket aja. Nah tempat pertama yang gue datengin adalah Marienplatz.

Marienplatz underground U-bahn and S-bahn station
Marienplatz adalah central square yang terletak di tengah kota Munich atau dalam bahasa sederhananya : Alun-Alun Munich. Tempat ini luas bangeeeeeeeet, ya namanya juga alun-alun kota sih ya haha. Ada beberapa bangunan berukuran besar yang jadi icon Marienplatz , yang paling terkenal dan besar adalah Neues Rathaus alias New Town Hall yang fotonya gue pajang di paling atas post ini. Itu gedung gede banget beneran deh. Waktu gue keluar dari stasiun U-bahn, kaget juga tiba-tiba disambut sama gedung segede itu haha. Yang ga boleh dilewatin ketika berkunjung ke Neues Rathaus adalah pertunjukkan Glockenspiel yang terletak di bagian atas bangunan Neues Rathaus.

Rathaus Glockenspiel adalah pertunjukkan boneka-boneka yang hanya terjadi ketika jam besar di puncak Neues Rathaus menunjuk angka 11 dan 12 di siang hari. Kalo ga kebayang, hmm tau kan burung yang suka keluar di jam gede di kartun-kartun setiap pergantian jam? nah kaya gitu deh, tapi bedanya Glockenspiel ini shownya engga tiap jam dan tokoh-tokoh bonekanya lebih banyak.

Glockenspiel show at Neues Rathaus. Credit : Youtube

Berhubung gue keluar apartemen agak siang, eh gue sampe di depan Nueus Rathaus juga agak siang. Waktu udah sampe situ belum tau tuh bakal ada pertunjukkan Glockenspiel tapi herang juga kenapa disitu orang-orang numpuk banget dan kepalanya nengadah ke atas terus kaya nungguin sesuatu. Eh ternyata beberapa menit kemudian ketika jarum jam menunjuk pukul 11 tepat, si Glockenspiel ini gerak-gerak dan ada musiknyaaaa! Waaaaw sebuah ketidaksengajaan berangkat siang yang berbuah keberuntungan hahaha. Katanya sih si Glockenspiel show ini bercerita tentang perayaan pernikahan Duke Wilhelm V dengan Renata of Lorraine. Di Indonesia jarang sih ada yang beginian, makanya pas liat kaya begini di Munich, langsung cengo sambil nganga hahaha

Mariensäule yang terletak tepat di depan New Town Hall. Di atas tugu ini terdapat patung emas Virgin Mary yang berdiri di atas bulan sabit sebagai lambang Queen of Heaven
Di bagian bawahnya terdapat 4 Putti (a work of art depicted as a chubby male child, usually naked and sometimes winged) yang melambangkan perlawanan atas 4 hal buruk : perang, wabah penyakit, kelaparan, dan ajaran sesat
Munich ini kental banget dengan peninggalan budaya medieval yang digambarkan dengan banyaknya ilustrasi, patung, maupun gereja katolik roma yang bertebaran dimana-mana. Namun selain itu, tradisi khas Bavaria juga melekat hangat di Munich loh dan yang paling keliatan adalah banyaknya Brauhaus (Beer House) disana hahaha. Ga heran sih bahkan Oktoberfest, volkfest terbesar di dunia, sebuah culture festival yang acara utamanya adalah minum bir ini sudah diselenggarakan di Munich berabad-abad lamanya. Jadi buat yang suka minum bir mungkin Munich boleh dijadikan top destination selanjutnya ya! Kalo gue sih emang ga minum bir hahaha.

Jalanan di tengah kota Munich
Zoom in! Inilah Althes Rathaus alias Old Town Hall
Yang unik di Munich hmmm oh ya jadi pas kemaren gue ke Marienplatz itu di hari Minggu dan tahukah kalian, ternyata kebanyakan pusat perbelanjaan di hari itu tutup loh! gue bahkan sempet liat ada sekitar 5 outlet H&M loh di Marienplatz dan semuanya tutup. Weuh kalo di Indonesia kan toko-toko hari Minggu malah buka pintu lebar-lebar ya, nah disini malah sebaliknya. Jadi kalo kalian berencana belanja-belanja di Munich, pastikan datang weekdays ya

Street Musician yang gue temuin di Marienplatz, cu banget pake kostum tradisional. Konstum tradisional mana ya ini? hmm
Walaupun toko-toko pada tutup, banyak orang-orang yang cuma duduk-duduk doang loh di Marienplatz. Toko tutup bukan berarti alun-alun jadi sepi loh
Rischart's peanut butter gelato di hari yang dingin. Gelato in a cold day? Why nut~
ALLIANZ ARENA
Setelah puas muter-muter sekitar Marienplatz, gue pun pindah ke destinasi berikutnya yang ga kalah menarik yaitu ..... Allianz Arena!! wooolooloo~ mia san mia~ ale ale~ frutang frutang~ cangcimen cangcimen~ *apaan*. Untuk menuju Allianz Arena, kita tinggal naik U-bahn line U6 dan turun di Fröttmaning.

Fröttmaning U-bahnhof yang sangat kereeeen wopppwoppphhh
Dari Fröttmaning station, kita tinggal jalan menuju stadion yang sebenernya udah keliatan banget dari kejauhan. Wooo keren banget cuy stadionnya walaupun menurut gue stadionnya mirip ban raksasa wkwkwkw

Allianz Arena yang fotonya ngambil sendiri, bukan dari Google hahaha
Jadi Allianz Arena ini sebenernya letaknya agak di pinggiran Munich gitu. Bentuknya, again, seperti ban yang ditebalikin dan berukuran raksasa. Stadion ini merupakan rumah dari klub sepak bola kebanggaan Munich apalagi kalo bukan Bayern Munchen. 

Bola raksasanya Bayern Munchen
Gue ga ngerti bola sih jadi gangerti Bayern Munchen itu pernah ngapain aja selama ini wkwk. Jadi waktu gue sampe di Fröttmaning itu cuacanya super panas banget karena daerahnya terbuka dan minim pepohonan dan yang jelas, ini area stadionnya gede bangeeeeet, parkirannya aja udah kaya segede stadionnya sendiri. Ga heran sih dibuat seluas ini karena ga kebayang aja kalo lagi ada pertandingan dan orang-orang umpel-umpelan gitu kan ya.

Contoh orang Indonesia sejati yeuh : mending kepanasan pake coat daripada item. Hadeuuu
Karena gue ga suka bola dan mase tidak tertarik dengan Bayern Munchen, akhirnya gue cuma muter-muter doang di sekitar situ tanpa masuk stadionnya (kemudian menyesal. bhay!). Foto-foto doang deh di luar stadionnya. Oya, kalo malem-malem si warna putih stadion ini bakal berubah jadi warna merah gitu keren deh.

Auf Wiedersehen, Munich

Oke segitu aja cerita selama di Munich kemaren. Sebenernya kalo gue punya waktu lebih luang pengen banget nyoba stay dan explore lebih banyak tempat di Munich. Semoga ada rezekinya yaaa hahaha aamiin.

Ps : harga-harga di Munich emang relatif mahal, mulai dari transport, sewa properti, dan beli makannya mahal. Tapi setimbang dengan apa yang kita dapet sih menurut gue. Transportnya nyaman, propertinya hi-tech *keukeuh*, dan makanannya enak yuhuhu. Oya, mesin tiket U-bahn dan S-bahn kadang ga terima card payment, make sure selalu bawa uang Euro cash ya kalo disini.. jaga-jaga aja

No comments:

Post a Comment