Saturday, 4 July 2015

Miniatur Maladewa di Utara Jepara

Siapa yang tidak kenal Maladewa? Negara kepulauan yang terkenal dengan destinasi wisata baharinya ini dikukuhkan jadi most wanted pilihan berlibur oleh masyarakat dunia. Membayangkan lautnya yang bening, dipadu dengan pasirnya yang putih, lengkap dengan buaian angin tropis, hmmm siapa sih yang tidak tertarik untuk berkunjung kemari? Tapi tahukah teman-teman, Indonesia punya destinasi wisata yang suguhannya tidak kalah menarik dari Maladewa. Boleh dibilang, inilah tempat dimana miniatur Maladewa berada. Pantai-pantai di tempat ini masih bersih dan ciamik deh. Seru sekali kan kalau bisa menikmati suguhan pantai pasir putih kelas dunia tanpa harus merogoh kocek dalam-dalam dan jauh-jauh pergi ke Maladewa sana haha. Nah teman-teman, kabar baiknya adalah ... tempat ini ada di Pulau Jawa loh! Tempat ini saya temukan saat melakukan Visit Jawa Tengah. Dimanakah ia? Dia berada tepat di Utara Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Iya, sedekat itu loh!
Masih mau tau dimanakah tempat yang saya maksud ini? Yuk ikuti cerita perjalanan saya selama Visit Jawa Tengah :)

  • Pemandangan dari Lokasi Penangkaran Hiu



Inilah Kepulauan Karimun Jawa. Sebuah kepulauan yang secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Jepara. Kepulauan Karimun Jawa terletak di tengah-tengah Laut Jawa dan memiliki lebih dari 20 pantai yang masih terjaga kebersihannya.

Perjalanan saya dimulai dari Pelabuhan Kartini, Jepara. Untuk mencapai Kepulauan Karimun Jawa, teman punya pilihan untuk naik kapal cepat dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam atau naik kapal ferry dengan durasi perjalanan selama 5 jam, tergantung kebutuhan (dan kapasitas keuangan :p). Berhubung saat itu saya sedang backpacking, saya dan kawan-kawan memilih untuk menyebrang menggunakan armada yang lebih ekonomis yaitu kapal ferry. Oh ya, sekadar info, kalau berniat untuk menyebrang dari pelabuhan ini, teman-teman harus tiba di pelabuhan Kartini sekitar jam 05.30 WIB mengingat kapal ferry ini berangkat pagi sekali dan penyebrangan dilakukan hanya 1 kali sehari. Jadi kalau temen-temen datang telat, siap siap aja ya didadahin sama kapten kapalnya dari dek atas hihi *becanda*

  • Pagi di Pelabuhan Kartini, Jepara

   • Kapal Ferry Siginjai, menemani perjalanan Jepara - Karimun Jawa kami•

  • Hanya dengan Rp 42.000,- Teman sudah bisa melintas dari Jepara ke Karimun Jawa

Awalnya saya mengira bahwa bertahan selama lima jam di atas kapal adalah hal yang sangat sulit, apalagi ini adalah kali pertama saya 'menunggangi' si baja raksasa di atas air. Tapi hadapin saja deh, kata saya di dalam hati. Satu jam pertama, saya masih menikmati perjalanan dengan menatap hamparan Laut Jawa yang maha luas. Terkadang pemandangan itu diselingi dengan pemandangan pulau-pulau dari kejauhan dan bahkan kapal kami sempat bertemu dengan rombongan lumba-lumba yang melompat-lompat. Seisi kapal langsung riuh rendah! haha. Satu jam berikutnya saya memilih untuk naik ke dek paling atas. Wuhh! sungguh sensasinya luar biasa. Goncangan ombak dan hembusan angin yang cukup kencang menyambut kedatangan saya di atas. Tapi sungguh, disini pemandangan terlihat lebih jelas dan luas, pokoknya keren sekali! Saya memutuskan untuk mengambil beberapa gambar sebagai kenang-kenangan. 

  • Zul, Selly, dan Sahib berpose di Dek Paling Atas Kapal

Puas dimanja oleh pemandangan lautan, saya memilih turun dari dek atas dan kembali ke kursi saya. Disitu saya menghabiskan waktu untuk berbincang dengan teman-teman baru sesama penumpang kapal. Sebagian dari mereka adalah turis mancanegara! Senang sekali bisa sharing pengalaman dengan orang-orang dengan berbagai latar belakang. Tapi yang terpenting, B-A-N-G-G-A sekali! Turis mancanegara saja terpesona loh dengan keindahan alam Indonesia, mereka jauh-jauh datang dari belahan dunia lain dan bela-belain kesini, masa kamu yang deket aja belom pernah kesini? haha :p

   • Pemandangan dari dek kapal

   • Sambutan dari Laut Jawa

Setelah kurang lebih 5 jam perjalanan, akhirnya kapal kami merapat juga di dermaga Pulau Karimun. Horeeee!! Senang rasanya karena petualangan saya segera dimulai disini.

 • Air laut yang masih bersih dan bebas pencemaran. Bening sekali yaa 

  • Gapura Selamat Datang Karimun Jawa

Destinasi wisata yang ada di Kepulauan Karimun Jawa bukan hanya pantai saja loh. Disini ada beberapa tujuan non-pantai yang layak dikunjungi. Jadi jangan khawatir terkena mabuk pantai (halah haha) karena kamu bisa menemukan pilihan lain disini. Mau tau apa saja? Yuk kita lihat!

  • Trekking Path Hutan Mangrove 

1. Wisata Hutan Mangrove
Trekking di hutan mangrove bisa juga disebut dengan wisata jalan-jalan di tengah hutan mangrove. Di sini, ada trek buatan yang membelah kawasan hutan mangrove yang luaaaaaaaaaaas sekaliiiiiii. Trek ini terbuat dari kayu-kayu yang disusun rapi sepanjang kurang lebih 500 meter. Jangan khawatir tersesat dan tak tahu arah jalan pulang, karena trek disini dilengkapi dengan arahan jalan. Mantap! Psst, sebagian tanaman disini dilengkapi dengan papan-papan yang menunjukkan informasi mengenai nama tanaman dan nama latinnya loh! Pokoknya, selain indah, jalan-jalan disini bisa bikin pinter!
 
  • Info Singkat Kunjungan ke Hutan Mangrove

  • Foto Bersama di Bukit L.O.V.E

2. Bukit LOVE
Bukit ini dinamakan bukit LOVE karena di atasnya terletak sebuah tugu bertuliskan huruf L-O-V-E. Waktu saya tanya bapak guide perihal pembangunan tugu ini, bapaknya berkata bahwa tugu ini baru saja selesai dibuat saat saya berkunjung kesana. Tugu ini sering sekali dijadikan 'wahana' untuk ber-selfie ria, yah seperti foto teman-teman saya di atas itu. Dari bukit ini, kita dapat melihat pemandangan pulau Karimun dari ketinggian. Semoga tugunya tetap bersih dan bebas dari vandalisme tidak bertanggung jawab ya.

  • Gapura Bukit Joko Tuwo

3. Bukit Joko Tuwo
Bukit Joko Tuwo boleh dibilang sebagai titik paling tinggi di Pulau Karimun Jawa. Disini tersimpan peninggalan sejarah berupa kerangka tulang Ikan Joko Tuwo. Berdasarkan cerita dari penduduk setempat, ikan ini adalah ikan raksasa yang memiliki panjang sekitar 3 meter. Konon ikan ini adalah ikan yang terdampar dan akhirnya mati dan tulangnya disusun oleh warga setempat di bukit ini. Selain itu ada juga satu hal yang menarik dari bukit ini, yaitu posisinya yang persis menghadap arah matahari tenggelam. Disini cocok sekali jadi spot untuk menikmati sunset. Untuk mencapai Bukit Joko Tuwo, kita bisa menggunakan kendaraan yang disewa dari warga dan dilanjutkan dengan sedikit trekking di medan menanjak. Naik, naik, ke puncak bukit .... Siapkan betismu! haha 
Setelah berkeliling di daratan Pulau Karimun, saatnya kita masuk ke agenda paling wajib, top listed, nomor wahid di Karimun Jawa! Apakah itu? Ya agenda tersebut adalah .... main air tentu saja!! Kegiatan yang bisa dilakukan di Kepulauan Karimun Jawa antara lain adalah snorkeling, diving, sunbathing, fishing, beach-walking atau eating! haha (makan terus nih). Sayang sekali karena belum punya sertifikat diving, saya harus manunda dulu agenda yang satu itu. Sekarang, mari puas-puas diri untuk snorkeling. Yipppi!

Untuk ber-snorkeling ria, teman-teman bisa menyewa perahu yang mengantar teman-teman ke spot snorkeling pilihan. Jangan khawatir karena tidak membawa alat-alat snorkeling yaaa, soalnya alat-alat tersebut dipinjamkan oleh sang empunya kapal. Untuk harga sewa kapal beragam dari durasi peminjaman, fasilitas apa saja yang dipinjam (jika membawa alat snorkel sendiri, teman hanya perlu membayar biaya sewa kapalnya saja), dan berapa spot snorkeling yang ingin dikunjungi. Tapi tenang, semua spot snorkeling disini bagus-baguuuuus!

 • Perjalanan menuju spot snorkeling

• Bapak-bapak navigator kapal

Karena terletak di bagian utara pulau Jawa, ombak yang terdapat di Karimun Jawa ini cenderung kecil dan snorkeling-friendly. Namun demikian, guide saya berkata bahwa jika angin sedang besar, jadwal untuk main di laut ditunda dulu karena mempertimbangkan keamanan. Untuk teman-teman yang belum pernah mencoba kegiatan snorkeling, jangan takut tenggelam atau terbawa arus karena selama teman memakai perlengkapan keamanan dengan benar dan mendengarkan instruksi guide, niscaya kegiatan snorkeling nya akan menyenangkan! Guide yang ada disini adalah orang-orang lokal yang sudah sangat kenal dengan kondisi lautnya, jadi jangan takut deeh. Oya, jangan lupa untuk selalu mengoleskan tabir surya ke bagian badan yang terpapar sinar matahari agar kulit tidak terbakar.
 
• Laut yang masih bersih dan bening menemani perjalanan

• Berfoto di sela-sela kegiatan snorkeling


Spot snorkeling yang ada di kawasan Kepulauan Karimun Jawa banyak banget loh teman-teman. Spot yang paling terkenal ada di Pulau Tengah, Pulau Menjangan Kecil, Pulau Cemara Kecil, dan Pulau Kecil. Kita tinggal bilang ke guide mau spot yang seperti apa. Kalau saya pribadi sih lebih memilih untuk dipilihkan saja spot snorkelingnya oleh bapak guide, biar surprise gitu. hehehe. 


•  Ikan Badut (Nemo Fish) •

Saya takjub dengan fakta bahwa ekosistem yang ada di lautan Karimun Jawa terjaga dengan sangat baik. Pemandangan yang saya lihat langsung saat snorkeling benar-benar di luar dugaan saya, bagus bangeeeet deh. Ikannya banyak jumlah, banyak jenisnya, terumbu karang tumbuh baik, dan tidak ada sampah yang dibuang sembarangan. Bersih sekali. Bahkan sangat mudah bagi kita untuk melihat ikan-ikan dan makhluk lain hanya bermodalkan mata telanjang. Hanya dengan mata telanjang saja sudah seindah ini, apalagi kalau menyelam ke dalamnya yaaa :p

 • Memberi makan ikan langsung di laut. Saking beningnya air disini, ikannya terlihat dari permukaan air loh hanya dengan mata telanjang

Warga sekitar Karimun Jawa sangat sadar bahwa apa yang kita lakukan ke alam akan berbalik ke kita. Maka dari itu, secara sukarela warga Karimun Jawa melakukan pemeliharaan terhadap lautan, pantai, dan keindahan alam yang berada disana. Tidak ada yang menangkap ikan dengan pukat atau racun, tidak ada yang buang sampah ke laut, dan tidak pula mewariskan pengetahuan ke generasi penerus mereka untuk merusaknya. Itulah mengapa, kawasan alam disini selalu bersih dan terjaga. Hebat ya!
• Waktunya snorkeling

 • Tepi pantai yang sangat indah

• Semangka ini enak sekali loh, apalagi makannya di pinggir pantai

• Pemandangan dari Tempat Makan Siang

Selain mengunjungi spot snorkeling, disini saya dan teman-teman juga diajak berkunjung ke pulau-pulau yang ada di Kepulauan Karimun Jawa. Salah satunya paling berkesan menurut saya adalah kesempatan untuk berkunjung ke Pulau Gosong. Mengapa berkesan? Pulau ini bisa dibilang "pulau hilang-muncul" hahaha karena bentuknya hanya berupa dataran pasir putih yang tingginya hampir sama dengan permukaan laut. Di siang hari saat air surut, gundukan pasir putih terlihat jelas dan membentuk daratan. Beruntung sekali saya bisa 'mendarat' di pulau ini karena jika air sedang naik, pulau ini akan tertutup permukaan laut dan 'menghilang'.

• Jalan- jalan di Pulau Gosong
 • Pulau Gosong dari kejauhan •

• Berfoto di Pulau Gosong

Agenda terakhir yang tidak kalah menarik dari berwisata di Kepulauan Karimun Jawa adalah berkunjung ke tempat penangkaran hiu. Disini kita bisa melihat langsung berbagai hiu yang dirawat dengan cara ditangkarkan. Yang paling mengasyikkan adalah pengunjung dibolehkan untuk berinteraksi langsung dengan sang hiu-hiu yang ditangkarkan. Mulanya takut sih, takut digigit, tapi setelah guide bercerita bahwa hiu disini jinak, kami pun memberanikan diri untuk masuk ke kolam hiu.

 • Bermain dengan hiu

• Hiu di penangkaran

Nah, setelah baca ini, kira-kira temen-temen masih ingin ke Maldives? Haha. Kalo ada yang lebih dekat dan hemat, kenapa harus pilih yang jauh dan mahal? Karimun Jawa adalah salah satu harta berharga yang dimiliki Indonesia. Keindahannya adalah warisan yang harus selalu dijaga. Tidak ada alasan untuk merusaknya dengan kepentingan apapun karena kewajiban kita sebagai penerus adalah untuk merawat warisan leluhur kita tersebut. Yuk lestarikan potensi alam Indonesia, lestarikan potensi potensi destinasi wisata Jawa Tengah,  agar anak cucu kita dapat menikmati manfaatnya kelak!

• Sunrise di tepian Pulau Karimun


Salam jalan,

Reaca



Catatan:
  • Semua foto yang terdapat dalam tulisan ini adalah milik pribadi penulis dan diambil langsung oleh penulis
  • Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog Visit Jawa Tengah 2015