tidur panjangmu berakhir karena cahaya liar menggerasak celah matamu
rusuh, kau terbangun memegangi kepalamu
benda itu terasa berat dan panas seperti batuan neraka
bagai pedati tua yang keberatan, kau kumpulkan kesadaran dengan penuh kerepotan
cermat kau seka yang sempat bergulung di tepi mata
mengantarnya, menyimpannya rapat di tempat paling rahasia di kamarmu
kau lagi-lagi berbicara sendirian
dan aku tahu kau tidak suka itu
di antara yakin yang kau pertanyakan
dan percaya yang kau ragukan
aku ingin hari ini kau terpejam tanpa keresahan
No comments:
Post a Comment